BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Tren Positif SBN Diprediksi Berlanjut

28 Januari 2020
Tags:
Tren Positif SBN Diprediksi Berlanjut
Ilustrasi sejumlah investor muda pemula awam generasi milenial berinvestasi di reksadana saham obligasi surat utang negara fintech lending menggunakan gadget

Telah terbentuk pasar Surat Utang Negara (SUN) dengan keseimbangan alias ekuilibrium yang baru

Bareksa.com - Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto menilai meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China, memberi efek positif terhadap pasar obligasi dari sisi eksternal. Di sisi lain seperti dikutip Kontan, Ramdhan menyatakan dari internal atau dalam negeri, kondisi makro ekonomi yang membaik dan stabil menjadi pendorong.

"Kombinasi keduanya menjadikan yield kita semakin menarik di mata investor. Selain itu, dukungan peringkat investment grade yang baik dan likuiditas yang terus membaik menjadikan pasar kita semakin menjadi tujuan investasi," kata Ramdhan.

Ia mengatakan jika kondisi pasar relatif "adem-ayem", pasar Indonesia akan masih tumbuh. Meski begitu, yang mesti menjadi perhatian adalah kepemilikan asing yang terus bertambah juga cukup rentan.

Promo Terbaru di Bareksa

"Yang menekan yield ini kan demand dari kepemilikan asing yang terus naik. Tapi ini cukup rentan, kalau pasar global bergejolak, ada potensi mereka untuk keluar dari pasar kita," lanjutnya.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara atau SBN, sudah mencapai Rp1.087,14 triliun hingga Kamis (23/1), meningkat Rp24,7 triliun sejak awal tahun. Porsi kepemilikan asing dimaksud, mencapai 39,11 persen dengan porsi kepemilikan surat utang negara 45,98 persen dan sukuk negara 6,72 persen.

Sementara itu Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fikri C Permana mengatakan tren ini justru akan terjadi cukup lama. Sebab, dari tren penurunan yield saat ini, credit default swap (CDS) yang semakin rendah dan rupiah yang cenderung terapresiasi. Fikri menilai telah terbentuk pasar Surat Utang Negara (SUN) dengan keseimbangan alias ekuilibrium yang baru.

"Untuk mengubah ekuilibrium tersebut, saya rasa akan butuh waktu yang tidak sebentar. Sebab hal tersebut tidak hanya menyangkut fundamental Indonesia, tapi juga perekonomian global, khususnya peers," kata Fikri.

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Savings Bond Ritel atau SBN ritel seri SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua