Apa Itu Alokasi Aset dalam Reksadana?
Ada tiga kelas aset yang biasa dipakai dalam reksadana, yakni saham, obligasi atau surat utang, serta kas atau setara ka
Ada tiga kelas aset yang biasa dipakai dalam reksadana, yakni saham, obligasi atau surat utang, serta kas atau setara ka
Bareksa.com - Reksadana adalah kumpulan dana dari masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi. Kumpulan dana ini dimasukkan ke dalam berbagai aset investasi seperti saham, obligasi, dan deposito.
Dalam satu produk reksadana ada yang namanya alokasi aset atau asset allocation. Alokasi aset adalah strategi investasi dengan menentukan porsi atau memberi bobot tertentu masing-masing instrumen investasi atau aset terhadap portofolio untuk tujuan menyeimbangkan risiko dan imbal hasil (return).
Setidaknya ada tiga kelas aset yang biasa dipakai dalam reksadana, yakni saham, obligasi atau surat utang, serta kas atau setara kas. Setiap jenis aset ini memiliki tingkat risiko dan potensi imbal hasil berbeda, sehingga sifatnya berbeda tergantung jangka waktunya.
Promo Terbaru di Bareksa
Setiap produk reksadana memiliki alokasi asetnya masing-masing. Hal ini juga bergantung pada jenis reksadananya. Misal, reksadana saham pasti memberi bobot yang besar pada aset saham sedangkan reksadana pasar uang beratnya bertumpu pada instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun.
Alokasi aset ini tidak hanya bergantung pada jenis produknya tetapi juga pada kebijakan manajer investasi dalam mengelola ada. Maka, ada kemungkinan alokasi aset dari satu reksadana berubah demi memaksimalkan potensi imbal hasil dalam waktu tertentu.
Di marketplace investasi Bareksa, kita bisa melihat alokasi aset tiap-tiap reksadana yang disarikan dari fund fact sheet atau lembar informasi reksadana dari manajer investasi tiap bulan. Alokasi aset ini ditampilkan dalam bentuk grafik batang yang terbagi beberapa warna untuk menandakan jenis asetnya.
Grafik Contoh Alokasi Aset Reksadana
Sumber: Bareksa.com
Bagi kita investor reksadana, mengetahui alokasi aset juga bagian penting dalam memutuskan untuk berinvestasi reksadana. Pertimbangan ini perlu disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan investasi kita.
Jadi, ketahuilah alokasi aset reksadana sebelum kita membeli produknya. Jangan membeli "kucing dalam karung" ya.
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.