BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Meski Februari Surplus US$330 Juta, Ekspor yang Terus Turun Harus Jadi Perhatian

18 Maret 2019
Tags:
Meski Februari Surplus US$330 Juta, Ekspor yang Terus Turun Harus Jadi Perhatian
Sejumlah pekerja beraktivitas membongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pelindo I Perawang di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (18/10). PT Pelindo I (Persero) menambah kapasitas lapangan tampung peti kemas Pelabuhan Perawang dari 88 ribu TEU, atau unit ekuivalen dua puluh kaki, menjadi 100 ribu TEU. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Neraca dagang Indonesia pada Februari 2019 surplus USD 330 juta

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang Indonesia pada Februari 2019 surplus US$330 juta. Hal itu disebabkan nilai impor tercatat US$12,2 miliar atau menurun 13,98 persen dibanding impor Januari 2018 dan nilai ekspornya mencapai US$12,53 miliar atau menurun 11,33 persen dibanding ekspor Januari 2018.

Historikal Neraca Dagang Indonesia (US$ Juta)

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber : Tradingeconomics.com

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sebenarnya nilai ekspor turun. Februari lalu nilai ekspor turun 10,05 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan sebelumnya. ”Siklus tahunan,” kata Suhariyanto, Jumat (15/3).

Menurut dia, tiap kuartal pertama, nilai ekspor memang biasanya turun. Salah satu penyebabnya adalah turunnya harga komoditas. Sejauh ini komoditas alam masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Karena itu, saat terjadi pergolakan harga komoditas, ekspor pun terganggu.

”Tantangan 2019 memang tidak gampang. Baik perekonomian global maupun harga komoditas masih bergejolak,” kata Suhariyanto.

Historikal Data Ekspor Indonesia (US$ Juta)

Illustration

Sumber : Tradingeconomics.com

Bahan Bakar Mineral Mengalami Penurunan Ekspor Terbesar di Bagian Non Migas

Ekspor nonmigas Februari 2019 mencapai US$11,44 miliar, turun 9,85 persen dibanding Januari 2019. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Februari 2018, turun 10,19 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2019 mencapai US$26,46 miliar atau menurun 7,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$24,14 miliar atau menurun 7,07 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2019 terhadap Januari 2019 terjadi pada bahan bakar mineral US$282,1 juta (14,54 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata US$227,5 juta (53,03 persen).

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah harus bekerja lebih keras untuk mengupayakan pertumbuhan ekspor.

Mesin & Peralatan Listrik Mengalami Penurunan Impor Terbesar di Bagian Non Migas

Di sisi lain, impor pada Februari yang senilai US$12,2 miliar. Angka itu turun 18,61 persen dari bulan sebelumnya. Bahan baku, barang modal, maupun barang konsumsi mengalami penurunan impor.

Impor nonmigas Februari 2019 mencapai US$10,65 miliar atau turun 20,14 persen dibanding Januari 2019 dan turun 10,89 persen jika dibanding Februari 2018.

Impor migas Februari 2019 mencapai US$1,55 miliar atau turun 6,28 persen dibanding Januari 2019, demikian juga apabila dibandingkan Februari 2018 turun 30,53 persen.

Penurunan impor nonmigas terbesar Februari 2019 dibanding Januari 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$477,3 juta (27,8 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula US$100,9 juta (216,99 persen).

Mantan gubernur Bank Indonesia (BI) itu juga menyoroti impor yang turun drastis. Padahal, pemerintah sudah mendorong penekanan dan substitusi impor lewat beragam kebijakan.

(KA02/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua