Kapan Waktu Terbaik Umroh? Ini Cara Siapkan Biaya untuk Pergi Umroh Tahun Depan

Hanum Kusuma Dewi • 30 Oct 2024

an image
Sejumlah jemaah umat Muslim sedang melaksanakan ibadah umroh di Masjidil Haram, Makah, Arab Saudi pada 16 Maret 2023. (Shutterstock/Yusnizam Yusof)

Perkiraan waktu bisa menjadi target untuk menyiapkan biaya umroh, salah satunya dengan Tabungan Umroh di reksadana syariah

Bareksa.com - Calon jemaah yang ingin berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh perlu mempertimbangkan waktu terbaik. Salah satu yang jadi bahan pertimbangan waktu umroh adalah cuaca, agar bisa lebih nyaman beribadah terutama bagi jemaah dari Indonesia.

Perkiraan waktu juga bisa menjadi target untuk kamu menyiapkan biaya umroh, salah satunya dengan Tabungan Umroh di reksadana syariah

Mengutip Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), setidaknya ada empat waktu terbaik untuk pergi umroh:

1. Ramadan

Bulan Suci merupakan waktu terbaik beribadah ke Tanah Suci, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, "Jika Ramadan tiba, berumrohlah saat itu karena umroh Ramadan senilai dengan haji.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

2. Maret-April

Bulan Maret dan April adalah transisi dari musim dingin ke musim panas di Arab Saudi. Sehingga, udara masih terbilang hangat dan tidak terlalu ekstrim, yang cocok bagi jemaah Indonesia beribadah dengan nyaman. 

3. Sebelum dan Sesudah Musim Haji

Kota Mekkah biasanya cukup sepi pada waktu sebelum dan sesudah musim haji, yang terpusat pada bulan Dzulhijjah. Dengan suasana yang sepi, jemaah bisa lebih nyaman beribadah dengan khusuk dan berdoa di tempat-tempat mustajab seperti Hijir Ismail. 

4. Akhir Tahun 

Waktu terbaik melaksanakan umroh juga biasanya di akhir tahun, sekitar November-Desember karena negara-negara Arab memasuki musim dingin. Selain cuacanya yang tidak panas, orang Indonesia biasanya mendapatkan waktu cuti atau libur di akhir tahun, sehingga dapat melakukan ibadah umroh bersama keluarga. 

Nabung Umroh dengan Reksadana Syariah

Kalau kamu sudah menentukan kapan waktu terbaik untuk pergi umroh, kamu bisa mulai merencanakan dan mempersiapkan biayanya. Salah satu cara mengumpulkan biaya umroh adalah dengan menabung di reksadana syariah

Reksadana syariah adalah produk investasi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan dikelola dengan prinsip-prinsip syariah. Makanya, keuntungan reksadana syariah berupaya menghindari unsur riba (bunga), maysir (spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan). 

Kamu bisa melakukan simulasi hasil tabungan umroh ini di Bareksa Umroh. Sebagai contoh, kamu merencanakan pergi umroh pada Oktober tahun depan. Perkiraan harga paket umroh sebesar Rp31 juta per orang untuk paket 9 hari dari Khalifah Tour. 

Estimasi biaya tahun depan akan naik sekitar 3% sehingga target biaya umroh yang perlu kamu kumpulkan sebesar Rp31,94 juta. Karena itu, kamu perlu menabung sebesar Rp2,57 juta per bulan hingga Oktober 2025.

Di Bareksa Umroh, terdapat sejumlah reksadana syariah pilihan untuk menjadi opsi kamu mencapai target untuk mengumpulkan biaya umroh. Nah, menggunakan data historis, di salah satu reksadana dengan return tertinggi yaitu Trimegah Dana Tetap Syariah, kamu berpotensi mengumpulkan dana lebih besar dari target tersebut.  

Dalam setahun terakhir, kalau kamu menabung rutin di reksadana ini sebesar Rp2,57 juta per bulan, hasil investasi kamu mencapai Rp32,32 juta. Ada imbal hasil Rp1,46 juta atau 4,74% dari modal yang kamu tanamkan. Dengan demikian, kamu bisa membeli paket umroh sesuai dengan rencana kamu.  

Sebagai tambahan, imbal hasil ini sudah bersih dan tidak dipotong pajak lagi. Selain itu, angkanya juga lebih besar dari tabungan atau deposito bank yang sekitar 3,5% per tahun. 

Mulai Tabungan Umroh di Sini

Bareksa bekerja sama dengan mitra penyelenggara perjalanan umroh resmi antara lain Khalifah Tour, al Qadri, dan Travel Umroh. Mitra penyelenggara umroh telah memiliki izin penyelenggaraan umroh dari pemerintah. Khalifah Tour memiliki izin umroh nomor U.509 tahun 2021, al Qadri memiliki izin umroh No.816 tahun 2017, dan Travel Umroh No.1020 tahun 2019.

Sementara itu, menabung untuk biaya umroh di Bareksa aman karena dana jemaah tidak disimpan oleh rekening perorangan, rekening travel agent atau bahkan rekening perusahaan Bareksa. Namun, tabungan umroh kamu ada di reksadana syariah yang tersimpan aman di bank kustodian dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, dana Kamu tidak bisa dibawa kabur pihak yang tidak bertanggung jawab.

Reksadana syariah juga sesuai prinsip syariah berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), serta berpotensi meraih imbal hasil jauh lebih menarik dari menabung di deposito syariah. Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional untuk dimasukkan ke aset-aset keuangan. Reksadana syariah ini yang menjadi tabungan Umroh di Bareksa Umroh.

Beli Reksadana Syariah untuk Nabung Umroh di Sini

(hm)

***

Ingin berinvestasi reksadana syariah yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Buat tabungan umroh, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.