Begini Simulasi Nabung Umroh di Reksadana dan Deposito Syariah

Abdul Malik • 20 Jan 2021

an image
Ilustrasi seorang jemaah sedang berdoa dalam ibadah umroh di depan Kabah Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (shutterstock)

Kinerja reksadana syariah di Bareksa Umroh moncer sepanjang tahun lalu meskipun pasar modal bergejolak dihantam pandemi Covid-19

Bareksa.com - Punya niat untuk menunaikan umroh ke Tanah Suci? Bagi kamu yang ingin menyiapkan tabungan umroh, kamu bisa menyiapkannya di reksadana syariah di platform Bareksa Umroh. Selain aman karena diawasi Otoritas Jasa Keuangan, investasi di reksadana syariah juga halal karena telah meraih fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Dengan membuat perencanaan investasi reksadana syariah di Bareksa Umroh, kamu bisa membuat simulasi jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan agar dapat berangkat umroh. Rencana reksadana di Bareksa Umroh juga tidak mengikat pada pembelian paket.

Jika dibandingkan antara menabung untuk umroh di deposito syariah dengan reksadana syariah, lebih untung mana? Sejatinya pilihan kembali kepada masing-masing investor atau calon jemaah. Sebab deposito syariah dan reksadana syariah, sama-sama instrumen investasi legal dan diawasi oleh otoritas. Keduanya juga sama-sama punya kekurangan dan kelebihan. 

Namun sebagai simulasi berikut kita ulas perbandingan imbal hasil antara nabung umroh di deposito syariah dan reksadana syariah.

Bagi Hasil Deposito Syariah

Menurut data Statistik Perbankan Syariah per Oktober 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ekuivalen tingkat imbalan bank umum syariah dan unit usaha syariah untuk deposito syariah IB mudharabah dengan jangka waktu 12 bulan ialah 4,3 persen dan di atas jangka waktu 12 bulan ialah 5,03 persen per tahun. 

Nilai imbalan itu masih belum dipotong pajak deposito 20 persen. Dengan demikian ekuivalen tingkat imbalan bersihnya setelah dipotong pajak jadi 3,44 persen untuk deposito syariah berjangka waktu 12 bulan. Sedangkan ekuivalen tingkat imbalan depositio syariah di atas 12 bulan setelah dipotong pajak menjadi 4,024 persen.

Dengan asumsi biaya minimal umroh selama masa pandemi ialah Rp26 juta sesuai ketetapan Kementerian Agama, maka tabungan umroh kita di deposito syariah jangka waktu 1 tahun berpeluang tumbuh menjadi Rp26.894.000. Nilai itu dengan rincian Rp26 juta adalah nilai pokok tabungannya dan Rp894.400 adalah imbalannya.

Jika kita menempatkan tabungan umroh tersebut di deposito syariah dengan jangka lebih dari 12 bulan, maka tabungan kita berpeluang meraih imbalan Rp1.102.400 per tahun.

Imbalan Reksadana Syariah

Menurut Bareksa, kinerja reksadana syariah di Bareksa Umroh moncer meskipun sepanjang tahun lalu pasar modal bergejolak dihantam dampak pandemi Covid-19. Tercatat tiga reksadana pasar uang syariah di Bareksa Umroh yakni Syailendra Sharia Money Market Fund membukukan imbal hasil 5,87 persen di 2020, disusul Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra 4,58 persen dan Cipta Dana Kas Syariah 3,32 persen.

Kinerja itu jauh melampaui indeks acuannya yakni indeks reksadana pasar uang syariah yang naik 1,78 persen di 2020. Bahkan sepanjang tahun lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih minus -4,85 persen.

Sumber : Bareksa

Sebagaimana kita berivestasi di deposito syariah tadi, kemudian kita simulasikan investasi secara lumpsum (kontan di awal) di reksadana pasar uang syariah senilai Rp26 juta sepanjang 2020. Misalkan kita berinvestasinya di Syailendra Sharia Money Market Fund. Maka hasilnya akan seperti dalam simulasi berikut :

Sumber : Bareksa

Di simulasi ini kita mengandaikan menempatkan tabungan umroh kita senilai Rp26 juta pada 1 Januari 2020 dan kemudian kita diamkan hingga akhir tahun.

Sumber : Bareksa

Dari hasil simulasi, dana tabungan umroh kita berhasil tumbuh menjadi Rp27.526.033, dengan rincian Rp26 juta adalah pokoknya dan Rp1.526.033 adalah imbal hasilnya.

Perlu dicatat, imbal hasil di reksadana pasar uang syariah tidak dikenakan pajak. Selain itu kita juga bisa berinvestasi secara berkala dan tidak harus menggunakan metode lumpsum. Semua dikembalikan kepada kemampuan dan kebutuhan kita sebagai investor.

Dengan menyiapkan tabunganmu di reksadana syariah, tidak hanya halal dan aman karena diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun juga kamu berpeluang meraih imbal hasil dari investasimu. Tertarik untuk mencoba?

Informasi selengkapnya mengenai platform Bareksa Umroh silahkan klik tautan ini.

​​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.