Bareksa.com - Bulan Rajab tahun penanggalan Hiriyah yang dimulai pada Selasa, 25 Februari 2020 jadi salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Sebab pada bulan ini terjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni Isra Mikraj, yakni dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha dalam waktu satu malam saja.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Rasululllah SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Menurut para ulama, Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian Muhammad SAW di Makkah sebelum hijrah ke Madinah. Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi. Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Melihat demikian pentingnya peristiwa Isra Mikraj, sebagian besar umat Muslim pasti memiliki cita-cita untuk tapak tilas dan menyusuri lokasi-lokasi sejar Nabi SAW dalam melakukan perjalanan tersebut.
Dome of the rock (dok. istimewa)
Menunaikan sholat berjamaah di Masjidil Aqsa, saat ashar, maghrib hingga isya' tentu akan sangat berkesan bagi umat Muslim. Masjid ini menjadi lokasi Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra' Mi'raj.
Apalagi jika perjalanan tapak tilas jejak rasul itu dilaksanakan sembari menunaikan ibadah umroh ke Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, lengkaplah sudah ziarah yang dilakukan. Wisata ziarah itu masih ditambah mengunjungi Petra, kota kuno yang diukir di gunung bebatuan di Yordania. Perjalanan umroh ini akan semakin berkesan bagi para jemaah.
Itu adalah salah satu paket Bareksa Umroh Plus Aqsha dan Petra. Dalam paket umroh ini, jemaah diajak napak tilas jejak rasul dengan singgah di Yordania untuk berkunjung ke Petra, salah satu keajaiban dunia pada 2007 dan juga dinobatkan sebagai situs warisan dunia sejak 1985. Di kota kuno warisan orang suku Nabatea tersebut, jemaah bisa melihat bangunan menakjubkan Khazneh, yang juga disebut sebagai “Treasury”, Amphitheater, Royal Tombs, the Monastery.
Petra merupakan sebuah situs arkeologikal di Ma'an, Yordania. Tempat ini terkenal dengan bangunan arsitektur yang dipahat pada bebatuan serta sistem pengairannya. Kota ini diperkirakan dibangun pada awal tahun 312 sebelum masehi, sebagai ibu kota dari Nabath. Kota ini juga menjadi salah satu simbol Yordania dan salah satu tempat wisata favorit para turis.
Petra berjarak sekitar 233 kilometer dari Amman, Ibukota Yordania. Waktu tempuh dari sana sekitar 3 jam. Situs sejarah Kota Batu Petra selain menyajikan arsitektur yang dibangun pada dinding batu, juga memiliki kisah sejarah masa lalu yang menarik. Pada tahun 400 sebelum masehi hingga 106 masehi, kota itu berkembang pesat sebagai pusat perdagangan. Selain itu, Petra merupakan ibu kota kerajaan Nabath (suku Nabatea) yang berjaya.
Dalam Islam, makam Nabi Harun Alaihissalam (as) yang merupakan kakak Nabi Musa as, terletak di Jabal Harun (gunung Harun), dekat Petra. Puncak gunung ini terletak 1.350 meter di atas permukaan laut atau merupakan puncak tertinggi di daerah itu dan tempat suci bagi penduduk lokal. Sebuah masjid dibangun pada abad ke-14 dengan gaya Yordania, kubahnya tampak dari sebagian besar wilayah Petra.
Dilansir Republika, perjalanan menuju Petra melewati air Musa yang mengucur dari sebuah batu. Konon air itu adalah salah satu keajaiban dari tongkat Nabi Musa as yang dipukulkan ke sebuah batu yang kini masih terawat. Dari batu itu, air segar keluar seperti ledeng sebagai bekal air bani Israel yang dikawal Musa ke tanah harapan. Air itu tidak pernah mengering atau berhenti keluar hingga kini.
PH (ukuran kadar keasaman atau basa larutan) air Musa hampir sama dengan pH air zamzam di Makkah yang merupakan keajaiban untuk Nabi Ismail as. Air Musa kini berada di sebuah bangunan seperti rumah di pinggir jalan utama. Sebuah kolam kecil menampung air dari batu agar orang mudah mengambilnya. Dari kolam itu, air mengalir keluar dari saluran kecil berbentuk parit. Siapa pun bisa masuk dan mengambil air Musa tanpa dipungut biaya.
Kota Yerikho
Hari selanjutnya jemaah akan bertolak menuju Yerikho, sebuah kota yang terletak di Tepi Barat, dekat sungai Yordan. Sesampainya di kota itu, jemaah berkesempatan untuk ziarah ke makam Nabi Musa dan mengunjungi Bukit Zaitun, rumah Rabiah El-Adawieh dan Masjid Salman Al Farisi. Sore harinya, jemaah menuju ke kota tua dan mengunjungi Masjid Al Aqsha, dome of the rock dan Masjid Bouraq. Jemaah juga berkesempatan untuk sholat jemaah Ashar, Maghrib, Isya hingga Shubuh di Al Aqsa.
Yerikho yang masuk wilayah Palestina itu diyakini sebagai kota tertua di dunia. Arkeolog telah menggali puing-puing lebih dari 20 penghunian berurutan di Yerikho. Desa pertama di tempat ini ditemukan oleh arkeolog berusia 200 tahun lebih tua dari daerah lainnya. Tiga pemukiman berbeda telah ada di dekat lokasi itu selama lebih dari 11.000 tahun (sekitar tahun 9000 SM).
Dalam Islam, Yerikho memiliki kisah sejarah terkait Nabi Yusya as, murid Nabi Musa as yang menjadi pemimpin Bani Israil setelah Nabi Musa as wafat. Hingga menjelang akhir hayatnya, Nabi Musa as mempersiapkan seorang Nabi Yusya untuk menggantikannya memimpin Bani Israil dan memasuki tanah yang dijanjikan Baitul Maqdis. Persiapan memasuki Yerusalem adalah dengan menembus benteng Yerikho yang besar dan dijaga ketat oleh penjaga. Nabi Yusya as mengirim pengintai untuk mengamati Kota Yerikho.
Saat perang perebutan Yerusalem pun tiba. Singkat cerita tembok Yerikho runtuh dan Nabi Yusya as serta pasukannya masuk ke dalam kota dan membumihanguskan seluruh isi kota kecuali rumah Rahab. Rahab ialah perempuan yang membantu prajurit Nabi Yusya as tatkala mereka hampir tertangkap dalam tugas pengintaian. Kemenangan perang tersebut diraih Nabi Yusya as dan pasukannya. Nabi Yusya as dimakamkan di sebelah barat Laut Kota Salt, Provinsi Balqa, sekitar 25 km arah barat dari Kota Amman.
Makam Nabi Musa as
Jemaah juga akan berziarah ke makam Nabi Musa as. Dilansir Detik Travel, makam tersebut terletak sekitar 20 km dari Yerusalem atau 11 kilometer dari Yerikho. Makam Nabi Musa as panjangnya 3 meter dan lebar 1,5 meter. Berbungkus kain hijau berlafal kalimat tauhid Laillahalillallahu Muhammadurosululloh, makam Nabi Musa as sangat harum dan berada di dalam sebuah kompleks Masjid.
Seperti dikisahkan dalam Alquran, Nabi Musa as beserta kaumnya terpaksa hidup terkatung-katung di padang Tiih dalam penantian selama 40 tahun lantaran kaumnya tidak berani memasuki tanah Palestina. Padahal Nabi Musa as telah berhasil membebaskan kaumnya dari kekejaman Firaun sekaligus memimpin mereka keluar dari Mesir. Dalam kondisi inilah kemudian Nabi Musa as wafat dan kaumnya memakamkannya di sekitar tempat tersebut.
Jemaah juga akan mengunjungi Bukit Zaitun. Dilansir Kumparan.com, bukit yang berada di timur kota Yerusalem ini berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Dari atas bukit, pengunjung akan ditawarkan pemandangan kota Yerusalem, bukit Yudae hingga Laut Mati yang terlihat jelas. Selain menyuguhkan pemandangan menakjubkan, di atas puncak juga ada sebuah kapel yang dibangun kesatria Perang Salib pada abad ke-12.
Puncak bukit Zaitun dikaitkan dengan beberapa kejadian penting, seperti lokasi Nabi Isa as diangkat ke surga dan terdapat telapak kaki Nabi Isa as. Di bukit ini kabarnya terdapat kuburan Yahudi dan memuat sekitar 150 ribu makam. Bahkan kabarnya ada makam yang dianggap milik Nabi Zakharia as dan Absalom, anak Nabi Daud as.
Masjid Al Aqsa
Para jemaah umroh juga akan berkesempatan mengunjungi Masjid Al Aqsa. Di sini jemaah umroh bisa menunaikan solat Ashar, Maghrib, Isya' dan Shubuh. Masjid Al Aqsa adalah sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di Kota Lama Yerusalem. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat Islam, Yahudi, dan Kristen.
Tempat ini sering dikelirukan dengan Jami' Al Aqsha atau Masjid Al Qibli. Jami' Al Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjid Al Aqsha sebelah selatan, sedangkan Masjid Al Aqsa adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al Aqsha (bangunan berkubah biru) tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.
Dalam sudut pandang umat Islam, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra' Mi'raj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al Haram di Mekkah. Masjid Al Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidil Haram.
Masjid Al Aqsa atau juga yang dikenal sebagai dikenal Baitul Maqdis adalah tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Dalam kepercayaan umat Islam, Masjid Al Aqsa adalah tempat ibadah tertua di dunia setelah Masjidil Haram.
Di dalam kompleks Masjid Al Aqsa ada Dome of The Rock (Kubah Batu). Bangunan dengan kubah emas itu bahkan sering disebut sebagai Masjid Al-Aqsa. Padahal keduanya adalah bangunan berbeda. Kaum Yahudi biasa menyebutnya sebagai Temple Mount (Gunung Kuil).
Dilansir Detik.com, Dome of The Rock atau Kubah Batu dibangun pada masa Umayyah antara tahun 691 hingga 715 masehi. Lokasi Kubah Batu itu berhadapan dengan Masjid Al-Aqsa. Kubah emas Dome of The Rock itu kontras dibandingkan dengan kubah Masjid Al-Aqsa.
Umat Islam meyakini di dalam Dome of The Rock terdapat batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Isra Mikraj. Dalam perjalanan spiritual itulah Rasulullah mendapat perintah untuk menjalankan salat oleh Allah SWT.
Usai berkunjung ke Masjid Al Aqsa, para jemaah selanjutnya akan mengunjungi kota Bethlehem yang merupakan kota kelahiran Nabi Isa as dan dilanjutkan menuju ke Kota Hebron di mana Nabi Ibrahim AS di makamkan bersama istri, putranya Nabi Ishak As dan cucunya Nabi Ya’qub. Kemudian jemaah juga akan mengunjungi Makam Nabi Yunus AS.
Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Dead Sea (Laut Mati) dan menikmati makan siang di sana dan sorenya menuju Gua Ahsabul Kahfi dan menikmati makan malam di restoran lokal. Keesokan harinya baru para jemaah menuju Jeddah dan Madinah untuk menunaikan ibadah umroh.
Paket umroh Plus Aqsha dan Petra di Bareksa Umroh dilaksanakan selama 13 hari hingga tiba di Tanah Air kembali. Bagi kamu yang memiliki cita-cita untuk napak tilas jejak rasul dan menunaikan, maka paket umroh ini sangat cocok dan bisa dipertimbangkan.
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Sumber : Bareksa
Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.
Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak perlu takut uang akan dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di bank kustodian.
Ada berbagai perencanaan yang dapat kita pilih di Bareksa Umroh, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencanaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini, tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.
Untuk Paket umroh Plus Aqsha dan Petra ini diestimasi biayanya senilai Rp55 juta. Dengan perencanaan tabungan selama 36 bulan atau 3 tahun, maka dana tabungan yang harus disiapkan Rp1.527.778 per bulan (Rp1,53 juta). Dengan tabungan itu, maka dana pokok investasi yang terkumpul akan cukup untuk membiayai paket umroh. Tidak hanya itu, karena investasinya ditempatkan di reksadana syariah maka berpotensi mendapatkan imbal hasil.
Tiga produk reksadana pasar uang syariah di Bareksa Umroh, mencatatkan kinerja cemerlang melampaui indeks acuannya. Tiga produk tersebut ialah reksadana pasar uang syariah Cipta Dana Kas Syariah, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra dan Syailendra Sharia Money Market Fund.
Dalam periode enam bulan terakhir (17 Juli 2019 - 16 Januari 2020), ketiga reksadana syariah itu mencatatkan imbal hasil jauh di atas indeks acuannya. Yakni reksadana pasar uang syariah Cipta Dana Kas Syariah mencatatkan return 2,48 persen, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra mencetak imbal hasil 2,77 persen, serta Syailendra Sharia Money Market Fund yang mencetak keuntungan 3,07 persen. Jika disetahunkan, maka imbal hasil reksadana syariah tersebut sekitar 4,9 persen hingga 6,14 persen per tahun.
Selain itu, mitra travel agent yang digandeng Bareksa Umroh juga memiliki reputasi tinggi. Ialah Al-Qadri Umrah dan Haji yang telah berpengalaman mengelola perjalanan ibadah haji khusus dan umrah sejak tahun 1976. Reputasi Al-Qadri pun tak perlu dipertanyakan karena merupakan salah satu Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) terdaftar dan berizin di Kementerian Agama.
Legalitas Al-Qadri bisa terlihat dari surat pengesahan Menteri Kehakiman No. AHU-AH.01.03-0119163, SK penetapan PPIU No. 816 tahun 2017 dan SK penetapan PIHK No. 114 tahun 2019.
Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.
Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat. Karena uang kita diivestasikan di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh OJK.
Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Jika uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah kan?
* * *
Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?
- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.