Bareksa.com - Punya cita-cita untuk segera menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci? Umroh menjadi salah satu hal yang paling dicita-citakan umat Muslim Indonesia karena lamanya masa tunggu antrian Haji. Sembari menunggu panggilan haji, umroh bisa jadi alternatif agar keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah di Baitulloh, Ka'bah bisa terwujud.
Kementerian Agama mencatat rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia saat ini sekitar 20 tahun. Bahkan di Bantaeng, Sulawesi Selatan misalnya, masa tunggu jemaah haji sudah mencapai 40 tahun, atau keberangkatan tahun 2060.
Saat ini kuota jemaah haji Indonesia 221.000 per tahun. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sedang mengajukan penambahan jadi 231.000 jemaah haji ke Arab Saudi. Sebab usulan penambahan kuota tidaklah mudah, karena yang menentukan adalah Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Jemaah umroh asal Indonesia untuk periode musim haji 1441 Hijriyah yang dimulai pada 01 September 2019 hingga pekan kedua Januari 2020 mencapai 505.217 jemaah. Statistik Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dilansir Arab News (11/1/2020), menyebut sebanyak 2.716.858 (2,71 juta) visa umroh telah diterbitkan hingga akhir pekan lalu.
Dengan begitu jemaah umroh asal Indonesia menyumbang 18,59 persen atau merupakan jemaah asal luar negeri terbesar kedua setelah Pakistan yang sebanyak 568.536 atau menyumbang 20,9 persen.
Jemaah umroh asal Indonesia terus mencatatkan lonjakan signifikan. Tercatat jumlah jemaah umroh asal Indonesia melonjak 68 persen, atau hampir dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 1435 Hijriyah (2013-2014 Masehi) jumlah jemaah umroh Indonesia 598.077 jemaah, kemudian melonjak jadi 1.005.806 jemaah pada 1439 H (2017-2018).
Lonjakan jumlah jemaah umroh tersebut memang beralasan. Sebab Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, memang memiliki potensi pasar umroh yang besar. Tercatat 215 juta penduduk Muslim Indonesia mewakili 87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah itu juga mewakili 24 persen dari total jumlah penduduk Muslim dunia yang sebanyak 1,8 miliar. Dengan kondisi itu wajar, jika Indonesia merupakan pasar potensial untuk haji dan umroh.
Bagi kamu yang sudah tidak sabar untuk berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun Islam kelima, namun masih masih menunggu daftar antrian, maka tidak ada salahnya untuk menunaikan ibadah umroh terlebih dahulu.
Saat ini paket umroh yang ditawarkan oleh agen travel umroh semakin beragam dengan aneka fasilitasnya. Sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan jemaah, termasuk untuk wisata ziarah dan napak tilas jejak para rasululloh, mulai berziarah ke makam Nabi Musa, Ibrahim hingga para sahabat.
Nah jika kamu ingin menunaikan umroh, maka kamu harus mengerti tata cara, urutan dan bacaanya. Dilansir Detik.com, setidaknya ada enam tata cara umroh yang harus kamu ketahui. Berikut ulasannya :
1. Untuk menjalani umroh, hal pertama yang harus dilakukan adalah miqat.
Miqat adalah tempat memakai ihram dan tempat berniat umroh. Bisa diartikan sebagai tempat start kegiatan ibadah umroh. Miqat bisa dilakukan di Madinah yaitu Masjid Bir Ali atau di Makkah dan Jeddah mulai dari Bandara Internasional King Abdul Aziz.
Saat miqat, pria harus sudah memakai pakaian khusus untuk umroh dan haji yang bernama ihram. Pria sudah tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki, tidak memakai pakaian yang dijahit dan tanpa penutup kepala. Wanita sudah harus menutup aurat dan hanya boleh menampakkan telapak tangan dan wajah.
Setelah mengenakan pakaian ihram, jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat, meliputi :
Bagi pria, dilarang memakai pakaian biasa, dilarang memakai alas kaki yang menutupi mata kaki, dilarang menutup kepala dengan peci, topi dan sebagainya. Bagi wanita, dilarang memakai kaos tangan dan menutup muka.
Bagi pria dan wanita, dilarang memakai wangi-wangian, memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu, memburu atau mematikan binatang apa pun, menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesraan atau berhubungan intim, mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor, hingga memotong tanaman di sekitar Mekah.
Kemudian, berniat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan berikut : "Labbaikallahumma 'umratan". Artinya "Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh".
2. Selesai miqat, langsung menuju Masjidil Haram dan melalukan salat tahiyatul masjid 2 rakaat.
Dalam perjalanan, dianjurkan memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umroh dan haji. "Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni'mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak".
Artinya:"Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu."
Akhir waktu membaca talbiyah adalah hendak memulai thawaf.
3. Setelah sholat, jemaah bisa melaksanakan tawaf, yakni berkeliling Ka'bah sebanyak 7 kali.
Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa "Bismillah Wash Sholatu Was Salamu 'Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika"
Artinya: "Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
Kemudian, turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah memulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad), antara pintu Ka'bah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.
4. Hijr Ismail
Selesai tawaf, jemaah bisa sholat di Hijr Ismail, kawasan setengah lingkaran di depan Ka'bah. Saat sholat di sana, pahala yang didapat akan sama seperti sholat di dalam Ka'bah. Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kafirun. Rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.
5. Sa'i atau lari-lari di antara dua bukit menjadi kegiatan selanjutnya.
Jamaah akan berjalan atau berlari kecil, dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.
6. Di putaran terakhir, jamaah akan melakukan tahalul atau memotong rambut.
Jamaah akan memotong rambut di Bukit Marwah. Dengan melakukan tahallul, maka sudah paripurna tata cara dan urutan umroh sesuai sunnah.
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Ingin berangkat umroh dengan aman? Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.
Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak perlu takut uang akan dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di bank kustodian.
Ada berbagai perencanaan yang dapat kita pilih di Bareksa Umroh, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencanaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini, tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.
Katakanlah kamu memilih paket Barokah untuk mewujudkan niatmu melakukan refleksi akhir tahun di Tanah Suci. Berdasarkan harga paket real berlaku saat ini di Travel Umrah dan Haji Al-Qadri, rencana paket tipe reguler selama 9 hari ini, perkiraan harganya sekitar Rp23,5 juta per orang.
Melihat rincian paket perjalanan ini, hotel yang dipilih memiliki kelas bintang 3. Kemudian, maskapai keberangkatan dan kepulangan, menggunakan penerbangan Garuda Indonesia-Saudi-Emirates.
Menggunakan rencana di Bareksa Umroh, kita bisa memperkirakan dana yang harus kita simpan tiap bulan untuk bisa berangkat umroh setahun ke depan.
Kita bisa mengetik perkiraan periode berangkat yakni 12 bulan ke depan, maka kita bisa mengalokasikan dana Rp1.958.334 per bulan atau setara dengan Rp65.227 saja per hari selama 12 bulan.
Sumber : Bareksa
Kalau ternyata kamu ingin melakukan perjalanan umroh akhir tahun dengan paket yang sama bersama pasangan terkasih, maka pada kolom peserta tinggal memilih jumlah orangnya menjadi 2. Nah, selepas itu dapat diketahui berapa dana per bulan yang disiapkan untuk diinvestasikan dalam reksadana syariah.
Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.
Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.
Karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh OJK.
Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Jika uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah kan?
* * *
Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?
- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.