Bareksa.com - Dubai adalah salah satu dari tujuh emirat dan kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Terletak di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab, Dubai menawarkan destinasi wisata yang menarik mulai dari hiburan hingga petualangan.
Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kehidupan tradisi masyarakat Dubai sangat beragam. Buat kita Muslim dari Indonesia, melihat kehidupan masyarakat kosmopolitan di Timur Tengah ini tentu sangat menarik.
Kota Dubai juga terkenal dengan berbagai bangunan ikonik, termasuk gedung tertinggi dunia Burj Khalifa dan hotel Burj Al Arab di kawasan pantai reklamasi berbentuk palem The Palm Jumeirah. Palm Jumeirah adalah pulau buatan terbesar di dunia yang berisikan hotel mewah, vila pesisir pantai dan gedung apartemen.
Sebagai pulau buatan terbesar di dunia, tidak heran Palm Jumeirah menghabiskan biaya konstruksi yang sangat besar. Menurut data dari bayut.com, pembuatan pulau berbentuk pohon palem yang menambah 80 kilometer dari garis pantai kota ini menghabiskan US$12 miliar (Rp168,8 triliun) untuk pengembangannya.
Tertarik melihat Palm Jumeirah? Kita bisa mengunjungi Dubai di sela-sela perjalanan ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah umroh. Menurut Travel Umrah Haji Al-Qadri, paket Umroh Plus Dubai selama 12 hari seharga Rp38 juta per orang.
Wah biaya untuk ke sana lumayan besar ya buat kita dengan penghasilan pas-pasan. Tapi jangan sedih, kalau kita punya niat tentu ada jalannya, termasuk dengan menabung di reksadana syariah melalui Bareksa Umroh.
Bareksa Umroh
Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh, yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.
Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Tidak perlu takut uang kita dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di Bank Kustodian.
Di Bareksa Umroh, terdapat berbagai perencanaan yang dapat kita pilih, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.
Salah satu rencana yang bisa dipilih adalah Umroh Plus Dubai, yang berdasarkan harga paket real berlaku saat ini di Travel Umrah dan Haji Al-Qadri. Rencana paket tipe plus selama 12 hari ini perkiraan harganya sekitar Rp38 juta per orang.
Paket ini termasuk tiket pesawat pulang pergi Emirates dan Etihad, serta penginapan bintang tiga. Berikut rincian biaya yang termasuk dalam paket Umroh Plus Dubai dari Travel Umrah dan Haji Al-Qadri:
♦ Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
♦ Visa Umrah
♦ Manasik
♦ Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
♦ Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
♦ Pembimbing Ibadah (Muthawif)
♦ Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
♦ Makan 3 kali Sehari
♦ Umrah 2 kali
♦ City Tour
♦ Asuransi Perjalanan
♦ Handling & Perlengkapan
Ketika kita memilih rencana tersebut di Bareksa Umroh, kita bisa memilih jumlah peserta, mulai dari satu orang hingga lima orang. Kemudian tipe kamar mulai dari berempat hingga berdua, sehingga akan muncul total estimasi harga.
Lalu, kita bisa mengatur berapa lama kita menabung mulai dari 6 bulan hingga 24 bulan dengan menggeser pointer hijau. Nanti akan tampil perkiraan Dana per bulan yang perlu kita simpan demi mencapai rencana ini.
Atau, kita bisa mengetik jumlah dana yang bisa kita sisihkan per bulan. Nanti, pointer akan otomatis menyesuaikan periode atau jangka waktu yang diperlukan untuk menabung reksadana.
Misal, kita bisa menyisihkan Rp2,4 juta per bulan, atau setara Rp80.000 per hari, untuk menabung di reksadana syariah. Kemudian, pointer akan otomatis menunjukkan periode 16 bulan.
Setelah itu, kita bisa memilih reksadana yang tersedia. Tiga reksadana syariah yang bisa dipilih antara lain Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra yang merupakan reksadana racikan PT Mandiri Manajemen Investasi, Cipta Dana Kas Syariah racikan Ciptadana Asset Management, dan Syailendra Sharia Money Market Fund milik Syailendra Capital.
Kemudian, kita bisa membuat rencana tersebut dengan membeli reksadana syariah untuk pertama kali. Di bulan selanjutnya, (tiap tanggal 26) kita akan dibuatkan order otomatis dari Bareksa yang nilainya sesuai dengan perencanaan bulanan kita dan kita hanya perlu membayar. Order ini berlaku untuk 2x24 jam dan bisa hangus kalau kita tidak melakukan pembayaran tapi kita masih bisa lanjut menabung.
Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.
Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.
Ada potensi imbal hasil?
Ya, karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Nah, kalau uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, kita bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah bukan?
Ingin umroh sekaligus pergi wisata ke Dubai?
Ayo buat rencanamu sekarang, daftar segera di Bareksa Umroh. Kalau belum punya akun Bareksa, baca panduan daftarnya di sini ya.
* * *
Ingin menabung reksadana syariah untuk umroh?
- Cara daftar jadi nasabah Bareksa Umroh, klik tautan ini
- Sudah punya akun Bareksa dan mau nabung umroh, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.