Berita / / Artikel

Visa Umroh Tambah Mahal? Tenang, Nabung Saja Dulu di Bareksa Umroh

• 17 Sep 2019

an image
Ilustrasi menabung investasi syariah dalam reksadana saham obligasi surat berharga sukuk yang digambarkan dengan tumpukan koin, tasbih dan kaca pembesar.

Pemerintah Saudi menetapkan Government Fee SAR300 untuk tiap pengajuan visa umroh

Bareksa.com - Pemerintah Arab Saudi mengumumkan aturan baru tentang pemberlakuan biaya pengajuan visa umroh dalam bentuk Government Fee. Biaya sebesar SAR300 (setara Rp1,1 juta) ini berlaku untuk setiap pengajuan visa umroh, baik yang pertama maupun kali kedua dan seterusnya.

Bagi jemaah asal Indonesia yang ingin menunaikan pergi ke Tanah Suci untuk pertama kali, biaya ini menjadikan ibadah untuk yang mampu menjadi semakin tidak murah. Salah satu cara untuk memampukan diri secara materi adalah mengumpulkan uang dengan cara menabung.

Dalam menabung, seringkali kita menemui kendala. Misalnya, tabungan di bank terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Mengendapkannya di rekening bank berbeda juga bukan alternatif menguntungkan, karena ada potongan biaya admin.

Dengan kondisi itu, reksadana bisa menjadi pilihan untuk mengumpulkan dana umroh. Terlebih lagi, kini ada platform Bareksa Umroh yang mempermudah cara menabung kita.

Di Bareksa Umroh, terdapat berbagai perencanaan dengan harga paket yang berlaku saat ini. Selain itu, kita tidak perlu mencari travel agent lagi, karena Bareksa Umroh bekerja sama dengan travel agent terpercaya dengan berbagai pilihan budget. Sebagai contoh, kita bisa pilih rencana Promo dengan estimasi harga Rp20,2 juta.

Kalau modal kita sangat terbatas, misal hanya Rp100.000, apakah kita juga bisa mulai menabung di Bareksa Umroh?

Tentu bisa, rencana yang ada di Bareksa Umroh sangat fleksibel, baik dari sisi dana maupun periode. Rencana ini tidak mengikat pada pembelian paket, tetapi hanya menggunakan harga paket terkini sebagai acuan.

Misalkan, kita pilih Rencana Promo seharga Rp20,2 juta. Kemudian kita pilih jumlah peserta dan tipe kamar yang diinginkan, sehingga muncul estimasi total biaya Rp20,2 juta.

Bila kita geser pointer hijau, maka periode bisa menyesuaikan hingga 24 bulan. Lalu, tampil perkiraan dana per bulan Rp841.667. Walaupun angka tersebut lebih besar dari modal awal kita, kita biarkan saja, lalu kita lanjutkan Pilih Reksadana.

Kita bisa memilih reksadana yang tampil di halaman selanjutnya. Atau, kita bisa memilih reksadana lainnya dengan meng-klik bagian tersebut.

Setelah kita memilih salah satu reksadana, akan muncul detail dari reksadana tersebut, mulai dari nama, manajer investasi hingga biaya penjualan.

Pada bagian Nilai Pembelian Bersih, kita bisa mengedit angkanya. Menurut rencana, dana yang perlu disetor adalah Rp841.667, tetapi kita bisa mengeditnya menjadi Rp100.000.

Lalu, kita bisa unduh prospektus dan fund fact sheet reksadana tersebut. Jangan lupa juga untuk membaca syarat dan ketentuan (disclaimer) sebelum melanjutkan transaksi.

Selanjutnya, akan tampil nomor rekening dan panduan untuk pembayaran. Kita bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi tertera dan lakukan konfirmasi.

Bila sudah membayar, kita foto/capture bukti transfer kita lalu kita upload bukti pembayaran tersebut. Konfirmasi pembayaran ini bisa dilakukan dengan mengakses menu Bareksaku, Tab Order dan klik Konfirmasi Pembayaran.

Segera setelah transaksi tersebut diproses, kita bisa melihat status order tersebut menjadi approved di menu Bareksaku, Tab Order. Namun, reksadana tidak langsung masuk ke dalam portofolio, karena menunggu penghitungan nilai aktiva bersih (NAB) harian yang dilakukan pada sore hari.

Bila kita menyelesaikan proses pembelian dan pembayaran sebelum pukul 13.00 WIB, maka transaksi kita akan menggunakan NAB hari ini, dan bisa dilihat pada keesokan hari. Namun, bila proses setelah pukul 13.00 WIB, transaksi akan menggunakan NAB besok, dan bisa dilihat dalam portofolio lusa.

Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.

Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.

Ada potensi imbal hasil?

Ya, karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Nah, kalau uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, kita bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah bukan?

Ayo buat rencanamu sekarang, daftar segera di Bareksa Umroh. Kalau belum punya akun Bareksa, baca panduan daftarnya di sini ya.

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

 

Tags: