Bareksa.com - Bagi umat Muslim, beribadah ke Tanah Suci tentu menjadi impian, karena bisa menapak tilas perjalanan Nabi Ibrahim. Selain beribadah kita juga bisa sambil berjalan-jalan dan mengeksplorasi kebudayaan di tempat Islam pertama kali berasal.
Mumpung mengunjungi Timur Tengah, kita juga bisa sekalian mampir ke Turki. Negara ini memiliki mayoritas populasi umat muslim tetapi menganut paham sekuler dan mengusung perpaduan antara budaya Timur dan Barat.
Selain menyimpan keindahan alam yang menarik, Turki juga memiliki banyak sekali tempat bersejarah sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Bangunan-bangunan di Turki memiliki keunikan hasil dari perpaduan antara Eropa dan Asia.
Sebut saja Blue Mosque, masjid bernuansa biru dengan arsitektur bergaya Timur Tengah bercampur Romawi yang menjadi ikon Istanbul. Kemudian, ada Topkapi Palace yang pernah menjadi tempat tinggal Sultan Ottoman Turki.
Sebagian dari kita pasti punya pemikiran kalau berwisata religi biayanya sangat besar. Namun, kalau kita sudah berniat, tentu ada jalannya. Salah satunya dengan menabung menggunakan reksadana syariah di Bareksa Umroh.
Bareksa Umroh menyediakan cara menabung paling efektif di reksadana syariah yang terintegrasi dengan tujuan beribadah umroh. Ada lima keuntungan dari Bareksa Umroh, yakni aman, halal, serba online, terpadu dan terpercaya.
Reksadana syariah yang dijadikan wadah menabung untuk umroh ini adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Tidak perlu takut uang kita dibawa kabur oleh travel agent, karena disimpan dalam reksadana di Bank Kustodian.
Di Bareksa Umroh, terdapat berbagai perencanaan yang dapat kita pilih, sebagai perkiraan jumlah nilai reksadana yang perlu diinvestasikan. Perencaan yang tersedia berdasarkan harga paket yang berlaku saat ini tetapi tidak mengikat pada pembelian paket.
Salah satu rencana yang bisa dipilih adalah Istanbul & Bursa, yang berdasarkan harga paket real berlaku saat ini di Travel Umrah dan Haji Al-Qadri. Rencana paket tipe plus selama 12 hari ini perkiraan harganya sekitar Rp35,5 juta per orang.
Ketika kita memilih rencana tersebut, kita bisa memilih jumlah peserta, mulai dari satu orang hingga lima orang. Kemudian tipe kamar mulai dari berempat hingga berdua, sehingga akan muncul total estimasi harga.
Lalu, kita bisa mengatur berapa lama kita menabung mulai dari 6 bulan hingga 24 bulan dengan menggeser pointer hijau. Nanti akan tampil perkiraan Dana per bulan yang perlu kita simpan demi mencapai rencana ini.
Seperti terlihat di dalam gambar, dengan periode 24 bulan, kita hanya perlu menyisihkan sekitar Rp1,48 juta per bulan. Angka itu setara Rp50.000 per hari saja selama dua tahun.
Perlu diingat, rencana yang ada di Bareksa Umroh tidak mengikat dengan harga paket karena itu hanya perkiraan (estimasi). Jangka waktu juga tidak mengikat karena kita bisa mengatur sendiri dana per bulan sesuai kemampuan.
Kalau kita melewati jangka waktu, atau lebih cepat dari rencana, tidak akan dikenakan pinalti. Justru, semakin lama menabung reksadana, semakin besar potensi imbal hasil yang didapat.
Ada potensi imbal hasil?
Ya, karena uang kita ditaruh di reksadana syariah yang berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi daripada deposito. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, reksadana syariah halal karena dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islami dan sudah mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Nah, kalau uang kita di reksadana syariah sudah mencapai target, kita bisa menyelesaikan rencana dan membeli paket dengan dana tersebut tanpa pindah platform. Cukup mudah bukan?
Sudah punya niat menjalankan umroh? Ayo buat rencanamu sekarang, daftar segera di Bareksa Umroh.
Kalau belum punya akun Bareksa, baca panduan daftarnya di sini ya.
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.