Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyampaikan atas nama Menteri Keuangan, menetapkan hasil penjualan obligasi negara syariah, Sukuk Ritel seri SR014.
DJPPR Kementerian Keuangan menyebutkan total volume pemesanan pembelian SR014 yang telah ditetapkan adalah Rp16,70 triliun atau lengkapnya Rp16.705.080.000.000.
"Sukuk Negara Ritel seri SR014 ini menggunakan akad Ijarah asset to be leased, dengan menggunakan barang milik negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets," ungkap DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya (22/3/2021).
DJPPR Kementerian Keuangan menyatakan penjualan Sukuk Ritel SR014 menjangkau 35.626 orang investor di seluruh provinsi di Indonesia.
Pertama, hasil penjualan Sukuk Ritel SR014 mencapai Rp16,71 triliun, atau oversubscribed sebesar 1,67x dari target penerbitan Rp10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil.
Kedua, kupon Sukuk Ritel SR014 yang sebesar 5,47 persen merupakan terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, meskipun terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN sepanjang tahun berjalan atau secara year to date pada 2021.
Ketiga, jumlah investor Sukuk Ritel SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel, setelah SR008 dan SR013.
Keempat, rata-rata pemesanan Sukuk Ritel SR014 adalah sebesar Rp468,9 juta.
Kelima, investor generasi Y/milenial yang membeli SR014 tercatat sebanyak 12.968 orang, atau 36,4 persen dari total investor, dengan nominal pembelian Rp3,1 triliun atau 18,56 persen dari total penjualan.
Keenam, pembelian SR014 oleh investor generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang (0,93 persen dari total investor) dengan nominal Rp119,44 miliar (0,71 persen dari total penjualan).
Ketujuh, dari sisi profesi, investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun (43,35 persen dari total penjualan), sedangkan investor pegawai swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.098 orang (33,96 persen dari total investor).
Kedelapan, partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR014 adalah Rp641,52 miliar (3,84 persen dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang (5,92 persen dari total investor).
Kesembilan, nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp6,14 triliun (36,77 persen dari total penjualan) dari 11.548 orang (32,41 persen dari total investor).
Kesepuluh, porsi penjualan Sukuk Ritel SR014 di Wilayah Indonesia Timur adalah 0,89 persen dari total penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,62 persen dari total investor. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013, baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor.
Kesebelas, jumlah investor baru Sukuk Ritel SR014 sebanyak 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor, dengan nominal pembelian Rp4,28 triliun (25,63 persen dari total penjualan).
Keduabelas, investor baru SR014 terbanyak berasal dari generasi Y/milenial, yaitu 5.293 orang (44,37 persen dari total investor baru).
"Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR014 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan," tulis DJPPR Kementerian Keuangan.
Obligasi Negara 2021
Pemerintah menargetkan menerbitkan SBN ritel senilai hingga Rp80 triliun. Rencana penerbitan SBN ritel tahun ini akan terdiri dari enam seri.
Hingga saat ini telah terbit dua seri SBN Ritel, yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 yang terjual senilai Rp26 triliun yang ditawarkan pada 26 Januari - 18 Februari 2021 lalu. Kemudian Sukuk Ritel SR014yang masa penawarannya ditutup pada 17 Maret 2021 lalu.
Hasil penjualan SR014 dan ORI019 jika digabungkan jadi sekitar Rp42,7 triliun atau merealisasi lebih dari 50 persen target pembiayaan SBN Ritel yang dicanangkan pemerintah tahun ini.
Jika mengacu target pembiayaan dari SBN Ritel Rp80 triliun di 2021, maka pemerintah hanya tinggal mencari pembiayaan SBN Ritel sekitar Rp32,7 triliun.
Tingginya penjualan SR014 dan ORI019 sepanjang 2021 ini, menunjukkan minat investor ritel atas SBN Ritel masih tinggi. Siapkah kamu berinvestasi di SBN Ritel seri berikutnya?
(Martina Priyanti/AM)
***
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. SBN ritel bisa dipesan di sejumlah mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu, termasuk Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.