Bareksa.com - Sesuai prediksi Kementerian Keuangan, penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013 disambut baik investor ritel. Hingga hari ini, Rabu (19/6/2024) per pukul 10.54 WIB, pemesanan SBR013 tercatat telah mencapai Rp6,91 triliun.
Dari total nilai pemesanan SBR013 tersebut, sebagian besarnya atau senilai Rp5,12 triliun diantaranya merupakan pemesanan SBR013 tenor 2 tahun atau SBR013T2. Sedangkan nilai pemesanan SBR013 tenor 4 tahun atau SBR014T4 tercatat sudah mencapai Rp1,79 triliun.
Hingga jelang tengah hari ini, masih tersedia sekitar Rp8,08 triliun target awal penerbitan SBR013 yang ditetapkan sebesar Rp16 triliun. Sisa kuota dimaksud terbagi menjadi dua yakni kuota penerbitan SBR013T2 sebesar Rp3,86 triliun, dan SBR013T4 yang tersedia Rp4,20 triliun.
Untuk Kamu yang berminat pada SBR013, ada baiknya segera melakukan pemesanan serta melakukan pembayarannya. Alasannya, meski masa penawaran SBR013 masih akan berlangsung hingga 4 Juli 2024 per pukul 10.00 WIB, namun pemerintah dimungkinkan untuk menutup masa penawarannya lebih cepat jika kuota penerbitan sudah tercapai dan pemerintah tidak lagi menambah kuotanya.
SBR013 Risk Free
Salah satu alasan SBR013 laku dipesan investor ritel, antara lain karena SBR013 merupakan instrumen investasi yang aman karena dijamin negara sekaligus memberikan imbal hasil menarik. Risiko investasi di SBR013 sangat kecil dan bisa dibilang risk free, kok bisa?
Memorandum Informasi SBR013 yang diterbitkan Kementerian Keuangan menyebutkan sejatinya ada tiga risiko berinvestasi pun pada SBR013 baik SBR013T2 maupun SBR013T4, yakni:
1. Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko ketika Investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana (pokok dan kupon) yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo Kupon dan pokok.
2. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), yaitu risiko terjadinya perubahan tingkat bunga di pasar yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi Investor.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk), yaitu risiko dimana Investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar.
Kementerian Keuangan menyebutkan tiga risiko di atas merupakan jenis risiko utama yang perlu diperhatikan pada setiap instrumen investasi di pasar keuangan. Walau demikian, risiko di Surat Berharga Negara Ritel khususnya SBR013 dalam hal ini sangat kecil. Bahkan dapat dikatakan bahwa berinvestasi di SBN Ritel termasuk SBR013, risk free atau nyaris bebas risiko!
Berikut penjelasan risiko berinvestasi di SBR013 :
a. Risiko gagal bayar (default risk)
SBR tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat ada dua undang-undang yang menjamin pembayaran kupon SBN termasuk SBR013, yaitu UU Surat Utang Negara dan UU APBN. SBR tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang SUN, negara menjamin pembayaran Kupon dan pokok SUN, termasuk SBR013T2 dan SBR013T4 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
b. Risiko tingkat bunga (interest rate risk)
SBR013 yakni SBR013T2 dan SBR013T4 tidak memiliki risiko tingkat bunga karena tingkat Kupon SBR013T2 dan SBR013T4 mengikuti pergerakan Suku Bunga Acuan dengan jaminan tingkat Kupon minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo serta Investor tidak dapat menjual/mencairkan investasinya sampai dengan tanggal jatuh tempo, kecuali pada masa penawaran pelunasan sebelum jatuh tempo (Early Redemption).
c. Risiko likuiditas (liquidity risk)
SBR012 yakni SBR013T2 dan SBR013T4 memiliki risiko likuiditas karena tidak dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder. Namun demikian Investor dapat mencairkan SBR013T2 dan SBR013T4 yang dimilikinya sebelum jatuh tempo dengan memanfaatkan fasilitas Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) sesuai ketentuan.
Di samping itu, Kementerian Keuangan melanjutkan bahwa Investor dapat menjaminkan SBR kepada pihak lain, antara lain sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada masing-masing bank umum tersebut, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi Efek dengan mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak. Investor diharapkan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko ini.
Bagaimana, siap berinvestasi di SBR013? SBR013 bisa dipesan melalui mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya Bareksa.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di SBR013? Segera investasi di SBN Ritel dengan kupon tertinggi terakhir tahun ini di salah satu mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh Kemenkeu, salah satunya Bareksa.
(Martina Priyanti)
* * *
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.