Bareksa.com - Untuk kesekian kalinya, pemerintah kembali menambah kuota nasional pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi sebesar Rp17,5 triliun per siang ini. Besarnya minat investor ritel terhadap ST011 menjadi alasan kuota penerbitan ST011 ditambah.
Nilai pemesanan ST011 hingga Kamis siang (22/11/2023) mencapai Rp16,33 triliun. Rinciannya nilai pemesanan ST011 tenor 2 tahun atau ST011T2 mencapai Rp11,19 triliun dan nilai pemesanan ST011 tenor 4 tahun atau ST011T4 mencapai Rp5,04 triliun.
Dengan demikian, sisa kuota nasional pemesanan ST011T2 senilai Rp811,72 miliar dan ST011T4 tersisa Rp456,24 miliar.
Sumber : Kementerian Keuangan
Bagi Kamu yang ingin investasi aman karena 100% dijamin negara dengan imbal hasil menarik sesuai syariah, maka segera pesan ST011 sebelum terjadi war pemesanan akibat terbatasnya kuota.
Alasannya, pemerintah bisa saja menutup masa penawaran lebih awal jika target sudah tercapai. Jadwal masa penawaran ST011 dimulai pada 6 November hingga 6 Desember 2023 pukul 10.00 WIB.
Sumber : Kementerian Keuangan
Tingginya minat investor terhadap ST011, salah satunya karena imbal hasilnya bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas kupon minimal. Artinya bisa naik, jika suku bunga acuan BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor). Batas kupon minimal ST011 ialah 6,3% untuk ST011T2 dan 6,5% untuk ST011T4.
Pembayaran kupon ST011 pertama kali pada 10 Januari 2024 yang disebut sebagai short coupon.
Baca juga Kemenkeu Tetapkan Imbal Hasil Sukuk Tabungan ST011 6,3% dan 6,5% per Tahun, Floating with Floor
Short coupon adalah kupon atau imbal hasil yang perhitungan jangka waktunya lebih pendek daripada kupon rutin lainnya. Short coupon pada ST011 terjadi karena tanggal pembayaran kupon pertama jangka waktunya kurang dari sebulan setelah setelmen ST011.
Menurut jadwal, setelmen ST011 adalah pada 13 Desember 2023, yakni tanggal resmi ST011 masuk ke dalam portofolio investor dan imbal hasilnya mulai diperhitungkan. Sementara pembayaran kupon ST011 pertama kali pada 10 Januari 2024. Sehingga, jarak antara setelmen dan pembayaran kupon ST011 terpaut hanya 28 hari, atau belum sampai sebulan. Makanya, pembayaran kupon pertama ST011 disebut sebagai short coupon.
Perhitungan kupon adalah berupa persentase per tahun, tetapi dibayarkan secara bulanan setiap tanggal 10. Artinya, nilai kupon per tahun dibagi menjadi 12, dan dipotong pajak. Bila investor membeli satu unit ST011 atau senilai Rp1 juta, perhitungan kupon bersih per bulan sebagai berikut ini.
Seperti terlihat di dalam tabel, kupon bersih per bulan untuk 1 unit ST011-T2 sebesar Rp4.725 dan ST011-T4 sebesar Rp4.875.
Keterangan | Cara Penghitungan | Nilai Kupon (Rupiah) | |
ST011-T2 | ST011-T4 | ||
Nilai investasi | 1.000.000 | 1.000.000 | |
Kupon/tahun | 1.000.000 x kupon% | 63.000 | 65,000 |
Kupon/bulan | kupon per tahun : 12 | 5.250 | 5.4167 |
Pajak/bulan | kupon per bulan x 10% | 525 | 542 |
Kupon bersih/bulan | kupon - pajak | 4.725 | 4.875 |
Namun, khusus untuk pembayaran pertama yang berupa short coupon, akan ada perbedaan dengan pembayaran kupon ST011-T2 dan ST011-T4 bulanan.
Berapa nilai imbal hasil atau kupon pertama ST011-T2 dan kupon pertama ST011-T4 yang berupa short coupon?
Menurut Memorandum Informasi ST011-T2, kupon per unit ST011T2 gross yang dibayar pertama kali pada tanggal 10 Januari 2024 (short coupon) adalah sebesar Rp4.742,00 yang diperoleh dari penghitungan sebagai berikut:
6,30% x 28/31 x 1/12 x Rp1.000.000,00 = Rp4.742,00 (empat ribu tujuh ratus empat puluh dua Rupiah).
Angka 28 (dua puluh delapan) pada formula di atas merupakan jumlah hari dari tanggal 13 Desember 2023 (Tanggal Setelmen) sampai dengan tanggal 10 Januari 2024. Imbalan satu bulan penuh untuk periode tanggal 11 Januari sampai dengan 10 Februari 2024 dihitung dengan menggunakan formula 1/12 x 6,30% x Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp5.250,00 (lima ribu dua ratus lima puluh Rupiah).
Maka, pembayaran short coupon atau kupon pertama ST011-T2 per unit pada 10 Januari 2024 adalah sebesar Rp4.742 sebelum pajak. Sementara itu, nilai short coupon per unit ST011-T2 setelah pajak adalah Rp4.268.
Berikut tabel perhitungan kupon pertama (short coupon) dan kupon bulanan untuk ST011-T2 setelah pajak.
Nilai Investasi | Imbal Hasil Bersih Pertama | Imbal Hasil Bersih per Bulan |
---|---|---|
Rp1.000.000 | Rp4.268 | Rp4.725 |
Rp5.000.000 | Rp21.339 | Rp23.625 |
Rp10.000.000 | Rp42.678 | Rp47.250 |
Rp20.000.000 | Rp85.356 | Rp94.500 |
Rp30.000.000 | Rp128.034 | Rp141.750 |
Rp40.000.000 | Rp170.712 | Rp189.000 |
Rp50.000.000 | Rp213.390 | Rp236.250 |
Rp100.000.000 | Rp426.780 | Rp472.500 |
Rp150.000.000 | Rp640.170 | Rp708.750 |
Rp500.000.000 | Rp2.133.900 | Rp2.362.500 |
Rp1.000.000.000 | Rp4.267.800 | Rp4.725.000 |
Rp2.000.000.000 | Rp8.535.600 | Rp9.450.000 |
Rp4.000.000.000 | Rp17.071.200 | Rp18.900.000 |
Rp5.000.000.000 | Rp21.339.000 | Rp23.625.000 |
Sumber: Memorandum Informasi Kemenkeu, diolah Bareksa
Jumlah pembayaran Imbalan/Kupon telah dibulatkan dalam Rupiah penuh, dengan ketentuan apabila di bawah dan sama dengan 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi Rp1,00 (satu Rupiah).
Sementara itu, menurut Memorandum Informasi ST011-T4, kupon per unit ST011T4 yang dibayar pertama kali pada tanggal 10 Januari 2024 (short coupon) adalah sebesar Rp4.892,00 yang diperoleh dari penghitungan sebagai berikut:
6,50% x 28/31 x 1/12 x Rp1.000.000,00 = Rp4.892,00 (empat ribu delapan ratus sembilan puluh dua rupiah).
Angka 28 (dua puluh delapan) pada formula di atas merupakan jumlah hari dari tanggal 13 Desember 2023 (Tanggal Setelmen) sampai dengan tanggal 10 Januari 2024.
Imbalan satu bulan penuh untuk periode tanggal 11 Januari sampai dengan 10 Februari 2024 dihitung dengan menggunakan formula 1/12 x 6,50% x Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp5.417,00 (lima ribu empat ratus tujuh belas rupiah).
Maka, pembayaran short coupon atau kupon pertama ST011-T4 per unit pada 10 Januari 2024 adalah sebesar Rp4.892 sebelum pajak. Sementara itu, nilai short coupon per unit ST011-T4 setelah pajak adalah Rp4.403.
Berikut tabel perhitungan kupon pertama (short coupon) dan kupon bulanan untuk ST011-T4 setelah pajak.
Nilai Investasi | Imbal Hasil Bersih Pertama | Imbal Hasil Bersih per Bulan |
---|---|---|
Rp1.000.000 | Rp4.403 | Rp4.875 |
Rp5.000.000 | Rp22.014 | Rp24.377 |
Rp10.000.000 | Rp44.028 | Rp48.753 |
Rp20.000.000 | Rp88.056 | Rp97.506 |
Rp30.000.000 | Rp132.084 | Rp146.259 |
Rp40.000.000 | Rp176.112 | Rp195.012 |
Rp50.000.000 | Rp220.140 | Rp243.765 |
Rp100.000.000 | Rp440.280 | Rp487.530 |
Rp150.000.000 | Rp660.420 | Rp731.295 |
Rp500.000.000 | Rp2.201.400 | Rp2.437.650 |
Rp1.000.000.000 | Rp4.402.800 | Rp4.875.300 |
Rp2.000.000.000 | Rp8.805.600 | Rp9.750.600 |
Rp4.000.000.000 | Rp17.611.200 | Rp19.501.200 |
Rp5.000.000.000 | Rp22.014.000 | Rp24.376.500 |
Rp8.000.000.000 | Rp35.222.400 | Rp39.002.400 |
Rp10.000.000.000 | Rp44.028.000 | Rp48.753.000 |
Sumber: Memorandum Informasi Kemenkeu, diolah Bareksa
Jumlah pembayaran Imbalan/Kupon telah dibulatkan dalam Rupiah penuh, dengan ketentuan apabila di bawah dan sama dengan 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi Rp1,00 (satu Rupiah).
Maka, setelah memahami perhitungan short coupon tersebut, Smart Investor tidak perlu heran saat melihat nominal pembayaran imbal hasil pertama ST011 yang berbeda dengan perhitungan kupon ST011 bulanan selanjutnya.
Kupon ST011 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah (floating with floor). Artinya, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
Sebagai informasi, kupon ST011 ditetapkan ketika bunga acuan berada pada 6% per 5 November 2023. Sehingga selisih atau spread antara bunga acuan dan kupon ST011-T2 adalah 0,3% dan dengan kupon ST011-T4 sebesar 0,5%.
Selanjutnya, kupon akan di-review setiap 3 bulan sekali mempertimbangkan perubahan BI 7DRRR (jika ada). Maka, tanggal berlakunya kupon baru setelah review adalah per 11 Februari, 11 Mei, 11 Agustus, dan 11 November setiap tahunnya.
Jika BI 7DRRR dinaikkan, maka kupon ST011 akan ikut dinaikkan. Namun jika BI 7DRRR diturunkan dan mengakibatkan kupon yang diterima lebih rendah daripada kupon bulanan, maka yang dibayarkan adalah sebesar kupon yang ditetapkan di awal sebagai batas bawah (floor).
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
Midis SUN Terbaik 2019
Midis SUN Terbaik 2020
Midis SUN Terbaik 2021
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di ST011? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar saat masa penawaran dibuka, Kamu tak kehabisan kuota pemesanan.
(Martina Priyanti)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.