Bareksa.com - Pemerintah memastikan akan menerbitkan satu seri SBN Ritel lagi yang diterbitkan di tahun ini, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST011. Semula, pemerintah kepada mitra distribusi SBN Ritel, mengumumkan jadwal (tentative) ST011 yakni pada hari ini, Jumat (3/11/2023).
Kementerian Keuangan kepada mitra distribusi SBN Ritel yang salah satunya Bareksa, menyampaikan bahwa menyusul pemberitahuan sebelumnya mengenai pengunduran masa penawaran ST011, yang semula dimulai 3 November sampai dengan 29 November 2023, selanjutnya diinformasikan bahwa jadwal penerbitan ST011 direvisi.
"Masa Penawaran ST011 pada 6 November sampai dengan 6 Desember 2023," demikian disampaikan Kementerian Keuangan, Kamis malam (2/11/2023).
Lebih lanjut, Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa sebelum masa penawaran ST011 dibuka, pada hari ini Jumat, 3 November 2023 akan diumumkan penetapan kupon ST011. Kemudian, pada 9 November 2023, akan digelar post launching ST011.
Sama seperti seri-seri SBN Ritel yang diterbitkan lebih dahulu pada tahun ini, pemerintah juga akan menerbitkannya dalam dua tenor atau jangka waktu investasi, namun dengan jangka waktu berbeda.
ST011 rencananya akan diterbitkan dalam tenor 2 tahun atau ST011T2, dan tenor 4 tahun atau ST011T4 (green sukuk).
Melansir data Kementerian Keuangan untuk mitra distribusi SBN Ritel, berikut ini term & conditions ST011 :
Penerbit | Pemerintah Republik Indonesia melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia. |
Bentuk | Tanpa Warkat. |
Akad | Wakalah. |
Underlying Asset: | BMN dan Proyek APBN Tahun 2023. |
Tingkat Imbalan | Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. |
Min & Maks Pemesanan | ST011T2 minimal Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar. ST011T4 minimal Rp1 juta dan maksimal Rp10 miliar. |
Masa Penawaran | 6 November - 6 Desember 2023. |
Penetapan Hasil Penjualan | 3 November 2023. |
Setelmen | 13 Desember 2023. |
Pembayaran Imbalan Pertama | Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. |
Tradability | ST011T2 Non tradable, periode early redemption Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. ST011T4 Non tradable, periode early redemption Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. |
Jatuh Tempo | ST011T2 Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. ST011T4 Akan diinfokan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. |
Sumber: Kementerian Keuangan
Untuk diketahui, dalam menentukan kupon atau imbal hasil SBN Ritel, Kementerian Keuangan setidaknya mempertimbangkan 5 faktor. Yakni imbal hasil SBN tenor yang sama di pasar, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), tingkat suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bunga deposito perbankan, serta kondisi makro ekonomi.
Pasar modal saat ini sedang bergejolak akibat potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), sehingga mengerek imbal hasil Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) menyentuh 5% pekan lalu. Pelaku pasar khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan dan tren bunga tinggi akan bertahan lebih lama dari perkiraan. Saat ini Fed Funds Rate di level 5-5,25%.
Seiring gejolak pasar global, yield SBN RI juga melonjak. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang bulan berjalan hingga 26 Oktober 2023, pasar SBN mencatat arus dana asing keluar (outflow) Rp13,63 triliun, sehingga mendorong kenaikan yield rata-rata 40,86 basis poin (bps) di seluruh tenor.
Senada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang bulan hingga 27 Oktober melemah 2,61% ke level 6.758,79, dengan investor asing mencatatkan outflow Rp6,37 triliun. Pasar obligasi korpotasi tak ketinggalan, indeks pasar obligasi ICBI hingga 27 Oktober melemah 1,38% MTD dengan aliran dana keluar asing Rp842,83 miliar.
Rapat Dewan Gubernur BI pada 19 Oktober, memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari 5,75% menjadi 6%. Tingkat bunga penjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk simpanan rupiah di 4,25%, berlaku 1 Oktober 2023 hingga 31 Junari 2024.
Sedangkan menurut statistik perbankan syariah OJK per Juni 2023, ekuivalen tingkat imbalan deposito mudharabah berjangka di atas 12 bulan di angka 4,11% per tahun. Ekspektasi imbal hasil (yied) SBN tenor 2 tahun di 6,905% (per 31/10) dan yield SBN tenor 4 tahun 7,089%. ST011 rencananya akan terbit dalam 2 tenor yakni ST011 tenor 2 tahun atau ST011-T2 dan ST011 tenor 4 tahun atau ST011-T4.
Daftar untuk Investasi ST011 di Sini
Suku bunga acuan BI | 6% (Oktober 2023) |
Rata-rata imbal hasil deposito syariah | 4,11% (Juni 2023) |
Yield SBN 2 tahun dan 4 Tahun | 6,9% dan 7,08% (per 31/10/2023) |
Tingkat bunga penjaminan LPS bank umum | 4,25% (periode 1 Oktober 2023- 31 Januari 2024) |
Sumber : OJK, BI, LPS, PHEI
Mempertimbangkan beberapa indikator tersebut, Tim Analis Bareksa memperkirakan imbal hasil ST011 tenor 2 tahun akan berada di kisaran 6,7% hingga 6,9% dan ST011 tenor 4 tahun di kisaran 7,1%. Besaran proyeksi imbal hasil itu mempertimbangkan gejolak pasar SBN saat ini dan tren kenaikan suku bunga acuan.
Dengan begitu, Tim Analis Bareksa memprediksi spread antara imbalan ST011T2 dengan BI Rate di kisaran 0,7-0,9% dan spread imbalan ST011T4 dengan bunga acuan BI di kisaran 0,9-1,1%.
Siap-siap Investasi ST011 di Sini
SBN Ritel | Prediksi Tim Analis Bareksa | Spread dengan BI Rate | |
ST011T2 | 6,7-6,9% | 0,7-09% | |
ST011T4 | 6,9-7,1% | 0,9-1,1% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Besaran prediksi imbalan ST011 itu sangat menarik jika dibandingkan dengan deposito syariah. Apalagi imbal hasil deposito syariah harus dipotong pajak 20%, sehingga imbalan bersihnya rata-rata jadi 3,288% per tahun. Adapun imbalan ST011 hanya dipotong pajak 10%. Karena itu jika pemerintah menetapkan imbalan ST011T2 di kisaran 6,7-6,9%, maka imbalan bersihnya setelah dipotong pajak menjadi 6,03-6,21% per tahun. Adapun prediksi imbal hasil bersih ST011T4 di kisaran 6,21-6,39% per tahun.
Sangat menarik bukan? Selain imbal hasil atau kupon, ada keuntungan lainnya jika Kamu berinvestasi ST011.
Sementara itu ada 8 keuntungan yang akan diperoleh investor jika berinvestasi di Sukuk Tabungan ialah :
1. Pembayaran imbalan/kupon dan Nilai Nominal Sukuk Tabungan dijamin oleh Negara berdasarkan Undang-Undang SBSN dan Undang-Undang APBN setiap tahunnya, sehingga Sukuk Tabungan tidak mempunyai risiko gagal bayar
2. Pada saat diterbitkan, imbalan/kupon Sukuk Tabungan ditawarkan lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank Badan Usaha Milik Negara
3. imbalan/kupon mengambang dengan batas kupon minimal (floor) sampai dengan tanggal jatuh tempo (floating with floor)
4. Imbalan/kupon Sukuk Tabungan dibayar setiap bulan
5. Terdapat fasilitas pencarian awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption) tanpa dikenakan redemption cost
6. Kemudahan akses untuk melakukan pemesanan pembelian dan pengajuan early redemption melalui sistem elektronik
7. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional
8. Memberikan akses kepada investor untuk berpartisipasi dalam aktivitas pasar keuangan dengan cara dan metode yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Ayo segera daftar untuk memesan ST011.
Daftar untuk Beli SBN Ritel ST011 di Sini
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Daftar untuk Beli SBN Ritel di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.