Bareksa.com - Pemerintah kembali menambah kuota penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 menjadi 17 triliun, per siang ini (1/2/2023), atau berarti sudah ada kenaikan 3 kali dari target kuota awal Rp10 triliun. Tapi mengapa pemerintah terus menambah target penerbitan SBR012?
Berbeda dengan SBN Ritel online seri-seri sebelumnya, SBR012 diterbitkan dengan dua tenor yakni tenor 2 tahun yakni SBR012-T2 dan tenor 4 tahun yakni SBR012-T4. Nah, pemerintah menetapkan target berbeda untuk SBR012-T2 dan juga SBR012-T4, yang siang ini targetnya masing-masing menjadi Rp12,25 triliun dan Rp4,75 triliun.
Adapun realisasi penjualan SBR012 hingga Rabu siang (1/2/2023) pukul 12.50 WIB, untuk SBR012-T2 telah terjual Rp10,12 triliun, atau kuotanya tinggal Rp2,12 triliun. Sementara penjualan SBR012-T4, pada siang ini telah terjual Rp3,84 triliun, atau menyisakan kuota sekitar Rp907,21 miliar.
Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyampaikan besarnya minat investor kepada SBR012 antara lain karena ada dua tenor.
"Fitur yang terdapat pada kedua jenis SBR tersebut telah menarik antusiasme masyarakat sehingga total pemesanan saat ini telah melebihi kuota awal yang ditetapkan Pemerintah, sebesar Rp10 triliun," kata Deni, Rabu (1/2/2023).
Tapi mengapa pemerintah terus menambah target penerbitan SBR012? Deni mengatakan hal itu bertujuan meningkatkan porsi investor domestik pada pendalaman pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Maka pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menaikkan kuota pemesanan secara bertahap sampai dengan batas tertentu, sesuai dengan strategi pembiayaan pemerintah," imbuhnya.
Ia melanjutkan berkaca dari pengalaman penerbitan SBN ritel sebelumnya, banyak investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yang ditawarkan sudah terlanjur habis.
"Oleh karena itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan ini, karena penawaran SBN ritel melalui platform online dilakukan berdasarkan prinsip first come first served, siapa cepat dia dapat," ujar Deni.
Beli SBN Online di Bareksa Sekarang
No | Keterangan | ||
1 | Periode Registrasi | Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan | |
2 | Masa Penawaran | Pembukaan : 19 Januari 2023 pukul 09.00 WIB | |
3 | Bentuk dan Karakteristik Obligasi | Obligasi Negara tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) | |
4 | Tanggal Penetapan Hasil Penjualan | 13 Februari 2023 | |
5 | Tanggal Setelmen | 15 Februari 2023 | |
6 | Tanggal Jatuh Tempo | 10 Februari 2025 | 10 Februari 2027 |
7 | Minimum Pemesanan | Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) | |
8 | Maksimum Pemesanan | Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) | Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) |
9. | Jenis Kupon | Mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate | |
10 | Tingkat Kupon |
|
|
11 | Pembayaran Kupon | Tanggal 10 setiap bulan | |
12 | Pembayaran Kupon Pertama Kali | 10 Maret 2023* (short coupon) *Dalam hal tanggal pembayaran kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga | |
13 | Periode Pengajuan Early Redemption | Pembukaan : 26 Februari 2024 pukul 09.00 WIB | Pembukaan : 24 Februari 2025 pukul 09.00 WIB |
14 | Tanggal Setelmen Early Redemption | 11 Maret 2024 | 10 Maret 2025 |
15 | Nilai Maksimal Early Redemption | 50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi |
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil atau kupon SBR012-T2 yang memiliki tenor 2 tahun sebesar 6,15% per tahun dan SBR012-T4 yang bertenor 4 tahun menawarkan kupon 6,35% per tahun, yang merupakan kupon minimal. Sebab imbal hasil SBR012 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor).
Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate pada saat penetapan kupon yakni 5,5%, maka selisih (spread) imbal hasilnya 0,65% untuk SBR012-T2 dan 0,85% untuk SBR012-T4. Artinya imbal hasil atau kupon SBR012 bisa naik saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal, saat suku bunga BI turun.
Setelah dipotong pajak 10%, maka kupon atau imbal hasil bersih SBR012-T2 jadi 5,535% dan kupon bersih SBR012-T4 jadi 5,715% per tahun.
Imbal hasil SBR012 ini jauh lebih tinggi dari bunga deposito bank-bank besar nasional yang pada awal Januari 2023 di kisaran 2%-3% per tahun untuk nilai deposito hingga Rp100 miliar dengan tenor 1 tahun. Setelah dipotong pajak 20%, maka bunga bersih deposito bank di kisaran 1,6% hingga 2,4% per tahun.
Instrumen | Kupon/bunga per tahun | Pajak | Kupon/bunga bersih per tahun |
SBR012-T2 | 6,15% | 10% | 5,535% |
SBR012-T4 | 6,35% | 10% | 5,715% |
Deposito bank-bank besar | 2-3% | 20% | 1,6% - 2,4% |
Sumber : Kemenkeu, berbagai sumber diolah Bareksa
Besaran kupon SBR012 tersebut berlaku sebagai kupon minimal untuk periode 3 bulan pertama yakni pada 15 Februari - 10 Mei 2023. Untuk selanjutnya, pemerintah akan melakukan evaluasi imbal hasil setiap periode 3 bulan.
Makanya, dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia terbaru menjadi 5,75%, ada potensi pemerintah untuk melakukan evaluasi dan menaikkan kupon SBR012 pada tiga bulan mendatang. Baca juga Bunga Acuan BI Jadi 5,75% Kupon SBR012 Bisa Ikut Naik, Jadi Berapa?
Raih Passive Income Bulanan dengan Investasi SBN Ritel
Dengan kupon atau imbal hasil bersih 5,535% hingga 5,715% per tahun, kira-kira berapa ya cuan per bulan dari investasi di SBR012 mulai Rp1 juta, Rp10 juta, Rp100 juta, Rp1 miliar, Rp5 miliar hingga Rp10 miliar?
Dilansir dari materi Kementerian Keuangan, jika kamu berinvestasi di SBR012-T2 senilai Rp1 juta, maka imbal hasil per bulan senilai Rp4.613. Jika kamu berinvestasi Rp10 juta, maka kupon bersih yang masuk rekeningmu Rp41.247 per bulan. Dengan berinvestasi Rp100 juta, maka cuan investasi yang Kamu dapatkan Rp461.250 per bulan.
Sedangkan jika kamu berinvestasi di SBR012-T2 senilai Rp1 miliar, maka kamu akan mendapatkan cuan bersih Rp4,61 juta per bulan. Terakhir, jika kamu investasi Rp5 miliar, yang merupakan nilai maksimal, maka kamu akan mendapatkan passive income bersih Rp23,06 juta per bulan.
Unit* | Kupon/imbal hasil floor (Rp) | Pajak 10% (Rp) | Kupon/imbal hasil bersih (Rp) |
1 | 5.125 | 513 | 4.613 |
10 | 51.250 | 5.125 | 46.125 |
20 | 102.500 | 10.250 | 92.250 |
30 | 153.750 | 15.375 | 138.375 |
40 | 205.000 | 20.500 | 184.500 |
50 | 256.250 | 25.625 | 230.625 |
100 | 512.500 | 51.250 | 461.250 |
150 | 768.750 | 76.875 | 691.875 |
500 | 2.562.500 | 256.250 | 2.306.250 |
1.000 | 5.125.000 | 512.500 | 4.612.500 |
2.000 | 10.250.000 | 1.025.000 | 9.225.000 |
5.000 | 25.625.000 | 2.562.500 | 23.062.500 |
*1 unit = Rp1 juta, Sumber : Kemenkeu, Bareksa
Adapun jika kamu berinvestasi di SBR012-T4 senilai Rp1 juta, maka imbal hasil bersih yang kamu dapatkan senilai Rp4.763 per bulan. Apabila kamu berinvestasi Rp100 juta, maka kamu akan mendapatkan kupon bersih senilai Rp476.280 per bulan.
Jika investasimu di SBR012-T2 senilai Rp1 miliar, maka imbal hasil bersih yang akan kamu dapatkan Rp4,76 juta per bulan. Terakhir jika kamu berinvestasi Rp10 miliar, yang merupakan nilai maksimal, maka passive income bersih yang masuk rekeningmu minimal Rp47,6 juta per bulan.
Unit | Kupon/imbal hasil floor (Rp) | Pajak 10% (Rp) | Kupon/imbal hasil bersih (Rp) |
1 | 5.292 | 529 | 4.763 |
10 | 52.920 | 5.292 | 47.628 |
20 | 105.840 | 10.584 | 95.256 |
30 | 158.760 | 15.876 | 142.884 |
40 | 211.680 | 21.168 | 190.512 |
50 | 264.600 | 26.460 | 238.140 |
100 | 529.200 | 52.920 | 476.280 |
150 | 793.800 | 79.380 | 714.420 |
500 | 2.646.000 | 264.600 | 2.381.400 |
1.000 | 5.292.000 | 529.200 | 4.762.800 |
2.000 | 10.584.000 | 1.058.400 | 9.525.600 |
5.000 | 26.460.000 | 2.646.000 | 23.814.000 |
10.000 | 52.920.000 | 5.292.000 | 47.628.000 |
*1 unit = Rp1 juta, Sumber : Kemenkeu, Bareksa
Jika kamu berinvestasi di SBR012-T2 dan SBR012-T4 di nilai maksimal yakni Rp15 miliar secara gabungan dari keduanya, maka passive income bersih yang kamu dapatkan mencapai Rp70,7 juta per bulan.
Beli SBR012 di Bareksa Mitra Distribusi Terbaik
Selain mendapatkan imbal hasil, Smart Investor juga bisa meraih hadiah menarik jika berinvestasi SBN Ritel online seri SBR012 di Bareksa. Tersedia hadiah 1 iPhone 12, 1 Smart TV Xiaomi 32inch, 1 HP Redmi Note 10 Pro, 3 voucher Reksadana @ Rp750.000 dan 30 Voucher Reksadana @ Rp100.000 untuk pembelian terbesar sesuai kode promo.
Catat kode promo dan minimal pembelian SBR012 di Bareksa berikut ini :
Minimal pembelian SBR012 Rp50 juta
Kode promo: SBR12PHONE
Minimal pembelian SBR012 Rp30 juta
Kode promo: SBR12TV
Minimal pembelian SBR012 Rp10 juta
Kode promo: SBR12HP
Minimal pembelian SBR012 Rp5 juta
Kode promo: SBR12RD750
Minimal pembelian SBR012 Rp2 juta
Kode promo: SBR12RD100
Baca juga syarat dan ketentuannya berikut ini :
1. Periode promo 19 Januari pukul 09.00 WIB - 9 Februari 2023 pukul 10.00 WIB
2. Pembelian berlaku untuk produk SBN seri SBR012 dengan memasukkan kode promo yang dipilih
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Pembeli dengan nominal terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu investor hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 2 Maret 2023 melalui media sosial Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika investor terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Ayo beli SBR012-T2 dan SBR012-T4 di Bareksa, mitra distribusi terbaik yang meraih penghargaan dari Kemenkeu. Investasi sambil bantu negara sekaligus bisa dapat hadiah di Bareksa.
Investasi di SBN Ritel di Bareksa, Midis Terbaik, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.