Bareksa.com - Pemerintah pada Jumat 11 November 2022 akan membuka masa penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST009. Sementara pada Kamis 10 November 2022 merupakan jatuh tempo ST007 yang pada 2 tahun lalu, dengan total volume pemesanan mencapai Rp 5,42 triliun.
Kementerian Keuangan optimistis ST009 akan disambut baik oleh investor. ST009 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel keenam sekaligus seri terakhir yang diterbitkan pemerintah tahun ini.
Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyampaikan secara historis, Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang jatuh tempo pada masa penawaran SBN ritel yang baru akan mendukung daya serap, karena sebagian di antaranya akan dilakukan penempatan (reinvest) kembali.
"Sebagian dana ST007 yang jatuh tempo diperkiran akan dialokasikan kembali ke ST009," kata Suminto kepada Bareksa, Rabu malam (9/11/2022). Suminto menyampaikan ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi faktor pendorong bagi investor ST007 yang jatuh tempo untuk menempatkan kembali investasinya di ST009, antara lain:
Pertama, instrumen Sukuk Tabungan yang zero risk, sehingga merupakan instrumen investasi yang aman.
Kedua, imbalan Sukuk Tabungan yang diterima investor setiap bulannya merupakan instrumen investasi yang cocok bagi investor ritel.
Ketiga, imbalan Sukuk Tabungan yang floating coupon (kupon mengambang), memberikan perlindungan terhadap pergerakan suku bunga.
"Keempat, ST009 merupakan penerbitan SBN ritel penutup pada 2022, yang dapat dimanfaatkan sebagai destinasi investasi yang penting bagi investor," kata Suminto.
Sementara itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan kupon atau imbal hasil Sukuk Tabungan seri ST009 sebesar 6,15% per tahun. Sifat kupon ST009 adalah floating with floor alias bisa naik tapi tidak bisa turun dari acuan.
Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 4,75%, maka selisih (spread) imbal hasilnya 1,40% atau 140 basis poin (bps).
"Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menetapkan tingkat imbalan ST009 untuk periode pertama adalah sebesar 6,15% per tahun, tingkat imbalan ini berlaku sebagai tingkat imbalan minimal (floor). Spread tetap terhadap Bank Indonesia -7 Day Reverse Repo Rate sebesar 140 bps," ungkap DJPPR Kemenkeu dalam pesan singkatnya kepada mitra distribusi.
Baca juga Kemenkeu Umumkan Kupon ST009 6,15% per Tahun, Imbal Hasil Floating with Floor
Secara umum, keputusan pemerintah menetapkan kupon ST009 didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya level suku bunga acuan Bank Indonesia saat penetapan kupon, imbal hasil obligasi acuan pemerintah yang berlaku di pasar untuk tenor yang sama, serta kondisi pasar global maupun domestik.
Kupon ST009 memiliki sifat mengambang dilengkapi dengan batas bawah (floating with floor). Artinya, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
Selanjutnya, imbal hasil akan di-review setiap 3 bulan sekali mempertimbangkan perubahan BI 7DRRR (jika ada). Maka, tanggal berlakunya kupon baru setelah review adalah per 11 Februari, 11 Mei,11 Agustus, 11 November setiap tahun.
Maka, jika BI 7DRRR dinaikkan, maka imbal hasil ST009 akan ikut dinaikkan. Namun jika BI 7DRRR diturunkan dan mengakibatkan kupon yang diterima lebih rendah daripada kupon pertama, maka yang dibayarkan adalah sebesar kupon pertama karena kupon pertama dipakai sebagai batas bawah (floor).
Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 10 Januari 2023 (long coupon).
Perhitungan kupon adalah berupa persentase per tahun, tetapi dibayarkan secara bulanan setiap tanggal 10. Artinya, nilai kupon per tahun dibagi menjadi 12, dan dipotong pajak. Bila investor membeli satu unit ST009 atau senilai Rp1 juta, perhitungan kupon bersih per bulan sebagai berikut ini.
Keterangan | Cara Penghitungan | Nilai (Rupiah) |
Nilai investasi | Rp1.000.000 | |
Kupon/tahun | 1.000.000 x 6,15% | Rp61.500 |
Kupon/bulan | 61.500 : 12 | Rp5.125 |
Pajak/bulan | 5.125 x 10% | Rp512 |
Kupon bersih/bulan | 5125- 512 | Rp4.612 |
Seperti terlihat di dalam tabel, kupon bersih per bulan untuk 1 unit ST009 sebesar Rp4.612
Bila suku bunga acuan naik, maka kupon akan naik. Misalnya, BI 7-Day Reverse Repo Rate naik menjadi 5%. Maka, kupon ST009 bisa ditinjau untuk naik dengan perhitungan: 5% ditambah 1,4% menjadi 6,4%per tahun.
Bila BI 7-Day Reverse Repo Rate turun misalnya menjadi 4,5%. Angka ini lebih rendah dari acuan ketika kupon diumumkan, maka kupon ST009 akan tetap di 6,15% per tahun.
Nah dengan simulasi tersebut kita bisa memahami bahwa investasi di Sukuk Tabungan ST009 menguntungkan. Sebab, imbalan atau kuponnya sudah pasti lebih tinggi daripada acuan. Selain itu, tidak ada risiko suku bunga turun karena sudah ditetapkan batas minimalnya.
Baca juga ST009 Terbit 11 November, Ini Perbedaan Sukuk Tabungan dengan SBN Ritel Lainnya
(Martina Priyanti/hm)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.