Bareksa.com - Pemerintah pada hari ini, Senin (26/9/2022) mulai pukul 9.00 WIB, membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022. Masa penawaran ORI022 akan berlangsung selama 25 hari, sampai dengan 20 Oktober 2022 pada pukul 10.00 WIB.
Peluncuran masa penawaran SBN Ritel seri kelima di 2022, ini akan mengusung tema Pilihan Berharga untuk Meracik Masa Depan dan akan berlangsung pada 26 September 2022.
Sumber: Kementerian Keuangan
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menetapkan "kupon ORI022 adalah 5,95% per tahun bersifat tetap (fixed rate) sampai dengan jatuh tempo." Artinya, imbal hasil ORI022 tidak akan naik atau turun hingga jatuh tempo 15 Oktober 2025.
Imbal hasil ORI022 lebih tinggi 0,05% atau 5 basis poin dibandingkan SBN Ritel seri sebelumnya, yakni Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 dengan imbal hasil 5,9%, yang masa penawarannya berakhir pekan lalu (14/9/2022). Perlu diketahui bahwa imbal hasil ORI022 juga merupakan yang tertinggi dibandingkan SBN Ritel seri-seri sebelumnya di 2022.
Dibandingkan ORI seri sebelumnya yakni ORI021 yang imbalannya 4,9%, maka imbal hasil ORI022 lebih tinggi 1,05%. Dibandingkan suku bunga acuan BI yang pada Kamis (22/9/2022) naik 50 basis poin atau 0,5%, dari 3,75% jadi 4,25%, maka imbal hasil ORI022 memiliki selisih (spread) lebih tinggi 1,7% atau 170 basis poin.
Cuan dari investasi di ORI022 juga jauh lebih menarik daripada bunga deposito perbankan nasional yang saat ini menawarkan bunga rata-rata 3,33% per tahun (Pusat Data Kontan, 21/9/2022). Setelah dipotong pajak obligasi, imbal hasil bersih ORI022 masih 5,355%, jauh lebih tinggi dari rata-rata bunga bersih deposito perbankan yang setelah dikurangi pajak 20%, jadi 2,664% per tahun.
Baca juga Begini Imbal Hasil Bersih ORI022 Jika Investasi Rp1 Juta, Rp100 Juta, hingga Rp1 Miliar
Dalam berinvestasi, investor tentu tidak hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga risikonya. Lantas, apakah investasi ORI022 memiliki risiko?
Seperti halnya instrumen investasi lainnya di pasar keuangan, ORI022 juga memiliki risiko. Berikut penjelasan risiko berinvestasi ORI022 berdasarkan Memorandum Informasi ORI022, yang diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan :
1. Risiko gagal bayar (default risk)
Risiko gagal bayar adalah risiko yang dihadapi investor ketika tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
Mitigasi risiko :
ORI022 tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang Surat Utang Negara (SUN), negara menjamin pembayaran kupon dan pokok SUN, termasuk ORI022 sampai dengan jatuh tempo yang dananya disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.
2. Risiko pasar (market risk)
Risiko pasar adalah potensi kerugian (capital loss) bagi investor akibat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar keuangan, antara lain perubahan suku bunga, perubahan fundamental ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil.
Mitigasi risiko :
Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo di harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Risiko pasar dalam investasi ORI022 dapat dimitigasi antara lain dengan :
- Investor tidak menjual ORI022 sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun, investor tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Investor tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika ORI jatuh tempo.
- Investor dapat menjaminkan ORI022 dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada mitra distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko likuiditas adalah risiko saat investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu cepat di harga yang wajar.
Mitigasi risiko :
Risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila investor membutuhkan dana dalam waktu cepat akan tetapi ORI tidak dapat dijual di harga wajar.
Risiko ini dapat dihindari karena ORI022 dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada mitra distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI022 sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
Bagaimana, makin yakin kan berinvestasi sekaligus bantu negara dengan investasi ORI022? Pesan ORI022 di Bareksa ya.
Baca juga Promo Beli ORI022 di Bareksa, Raih Hadiah iPad, Laptop hingga Reksadana
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.