Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan kembali menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) bagi investor ritel pada tahun depan, dengan target sekitar Rp100 triliun, mempertimbangkan permintaan 2021 yang sangat baik.
Direktur Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan bahwa semenjak terjadi pandemi Covid-19, terjadi peningkatan permintaan (demand) terhadap SBN ritel karena masyarakat yang biasanya konsumtif memiliki dana lebih (disposable income).
"Penerbitan SBN mengikuti hukum supply-demand. Setelah pandemi, masyarakat yang konsumtif jadi punya disposable income. Masyarakat juga semakin sadar investasi untuk dana darurat. DPK perbankan meningkat, maka terjadi lonjakan penerbitan SBN saat pandemi," jelas Luky dalam Media Briefing Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022 melalui Youtube Kementerian Keuangan RI, 13 Desember 2021.
Luky menyebutkan, realisasi penerbitan SBN ritel 2021 mencapai Rp97,21 triliun, yang terdiri dari 6 seri SBN ritel. Nominal penerbitan tersebut melonjak dibandingkan dengan Rp76,78 triliun pada 2020. Karena animo yang besar, penerbitan di dua seri terakhir bahkan harus dibatasi dan ditutup sebelum masa penawaran selesai.
Realisasi Penerbitan SBN Ritel 2021
SBN Ritel | Kupon (%) | Masa Penawaran | Target awal | Realisasi Penjualan |
ORI019 | 5,57 | 25 Januari – 18 Februari | Rp10 triliun | Rp26 triliun |
SR014 | 5,47 | 26 Februari – 17 Maret | Rp10 triliun | Rp16,71 triliun |
SBR010 | 5,1 | 21 Juni – 15 Juli | Rp5 triliun | Rp7,5 triliun |
SR015 | 5,1 | 20 Agustus – 15 September | Rp10 triliun | Rp27 triliun |
ORI020 | 4,95 | 4-21 Oktober | Rp15 triliun | Rp5 triliun |
ST008 | 4,8 | 1-17 November | Rp5 triliun | Rp5 triliun |
Jumlah total | Rp97,21 triliun |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Bila dilihat secara porsinya, penerbitan SBN ritel 2021 ini sudah melebihi target dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Outlook 2021 ini porsinya sekitar 8 persen, sementara target dalam APBN porsi SBN ritel hanya 4-6 persen atau sekitar Rp70-80 triliun.
Berkaitan dengan tahun 2022, DJPPR Kemenkeu menargetkan penerbitan SBN hingga Rp100 triliun dari 6 seri SBN ritel plus 1 seri sukuk wakaf (CWLS). Komposisi seri penerbitan tersebut sama seperti realisasi penerbitan SBN ritel 2021.
Pada rencana 2022, seri SBN ritel yang lebih banyak diterbitkan adalah yang bersifat tradable, yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) masing-masing 2 seri. Sedangkan seri Savings Bond Ritel dan Sukuk Tabungan yang tidak bisa diperdagangkan akan diterbitkan masing-masing 1 seri.
Penerbitan SBN ritel ini akan memenuhi sekitar 6-8 persen dari target penerbitan SBN untuk pembiayaan utang dalam APBN 2022. Adapun target penerbitan SBN secara umum tahun 2022 mencapai Rp1.300 triliun.
Meskipun demikian, Luky menggarisbawahi penerbitan SBN ritel dalam rangka pembiayaan APBN ini akan dilakukan dengan prinsip fleksibel, oportunistik dan prudent. Fleksibel maksudnya sumber dan nominal pembiayaan bisa berubah untuk mencapai target, sementara oportunistik maksudnya merealisasikan penerbitan lebih besar saat kondisi pasar mengungkinkan. Adapun prudent menunjukkan sifat kehati-hatian dan memperhitungkan risiko.
Baca juga: 3 Tahun Berturut, Bareksa Raih Penghargaan Mitra Distribusi SBN Terbaik dari Kemenkeu RI
(Hanum Kusuma Dewi)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Dengan berinvestasi di SBN Ritel investor tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. Pemesanan SBN Ritel di Bareksa hanya tersedia pada periode penawaran saja.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.