Bareksa.com - Dalam berinvestasi di obligasi atau surat berharga negara, investor biasa melihat yang namanya yield (imbal hasil). Namun, investor juga perlu mengetahui real yield, yaitu imbal hasil yang diterima setelah dikurangi dengan inflasi.
Real yield obligasi negara Indonesia ternyata menarik bila dibandingkan dengan negara tetangga dan negara berkembang lainnya (peers). Sebab, real yield obligasi negara Indonesia termasuk yang tertinggi.
Menurut Syailendra Capital Monthly Bulletin Oktober 2020 yang dibagikan kepada nasabah, obligasi negara bertenor 10 tahun per 1 Oktober 2020 memberikan yield 6,9 persen. Dengan inflasi yang rendah di 1,3 persen, maka real yield obligasi 10 tahun Indonesia sebesar 5,6 persen.
Bila dibandingkan dengan real yield obligasi pemerintah 10 tahun negara tetangga dan peers, real yield obligasi negara Indonesia kedua tertinggi setelah Afrika Selatan. Namun, perlu dicatat peringkat obligasi Indonesia lebih tinggi, yaitu BBB (investment grade), sementara Afrika Selatan hanya BB- (belum layak investasi).
Tabel Perbandingan Real Yield Obligasi Negara Indonesia dan Peers
Adapun real yield suku bunga yang negatif atau minus di tabel, menandakan investor bukannya mendapat imbal hasil tetapi malah membayar lebih bila membeli obligasi negara tersebut. Dari 14 negara berkembang yang dipantau Syailendra Capital tersebut, empat negara mengalami real yield suku bunga acuan negatif.
Real yield yang tinggi dibandingkan negara tetangga ini bisa menjadi daya tarik bagi investor asing untuk masuk dan membeli obligasi negara Indonesia. Apalagi, Indonesia saat ini memiliki peringkat utang layak investasi (investment grade) dari tiga lembaga rating internasional.
Dengan tren suku bunga rendah yang membuat yield obligasi juga rendah, Surat Berharga Negara (SBN) yang dijamin negara seperti Obligasi Negara Ritel seri ORI018 menjadi menarik. ORI018 dengan jangka waktu 3 tahun dan bisa diperdagangkan (tradable) menawarkan kupon tetap 5,7 persen per tahun.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI018 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.