Bareksa.com - Penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR013 terus meroket. Hingga Selasa sore (22/9/2020), nilai penjualan SR013 telah menembus angka Rp24,06 triliun atau melonjak signifikan dibandingkan Senin siang kemarin yang nilainya masih Rp16,7 triliun. Artinya dalam 1 hari ini, atau hari terakhir jelang penutupan pada Rabu pagi (23/9) pukul 10.00 WIB, penjualan harian SR013 mencapai lebih dari Rp7 triliun.
Bahkan pada Selasa pagi tadi, penjualan masih di angka Rp20,22 triliun. Kuota target pemesanan telah dinaikkan jadi Rp25 triliun pada Selasa sore ini, meningkat dibandingkan tadi pagi yang masih Rp21 triliun. Nilai penjualan Selasa sore merepresentasi 96,24 persen dari target pemesanan. Sisa kuota masih sekitar Rp940 miliar, sebelum ditutup besok pagi.
Sukuk Ritel SR013 telah menggeser posisi ORI017 yang terjual Rp18,33 triliun, sebagai SBN ritel pemegang rekor penjualan terbesar yang dijual secara online. Penjualan SR013 juga sudah jauh melampaui SR012 yang terjual Rp12,14 triliun. Nilai tepat realisasi penjualan akan diumumkan oleh Kementerian Keuangan, pasca completed order tercapai saat penutupan masa penawaran.
Hingga Selasa sore (22/9/2020), nilai rata-rata penjualan per hari SR013 senilai Rp925 miliar, atau meroket lebih tiga kali lipat dibandingkan pekan pertama masa penawaran yang sekitar Rp250 miliar per hari.
Sejatinya Kementerian Keuangan menetapkan target awal penjualan Sukuk Ritel SR013 hanya senilai Rp5 triliun. Dengan begitu realisasi penjualan SR013 hingga Selasa pagi ini telah merealisasi lebih empat kali lipat dari target awalnya.
Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan target penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri SR013 ini merupakan hasil diskusi dengan 31 mitra distribusi. "Kalau kita lihat animonya, kelihatannya jauh lebih besar," ujar Dwi dalam acara Virtual Launching SR013 bertemakan Cintai Negeri dengan Investasi, Jumat, 28 Agustus 2020.
SR013 memiliki tenor 3 tahun dan menawarkan tingkat imbal hasil tetap 6,05 persen per tahun. Tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel adalah untuk membiayai APBN dan membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Sukuk Ritel dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Menurut analisis Bareksa, terdapat sejumlah faktor yang membuat tingginya animo investor terhadap SR013 :
1. Rendah Risiko
Salah satu yang paling utamanya adalah risikonya yang hampir nihil mengingat instrumen ini dijamin oleh negara baik pokok maupun imbal hasilnya.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, tentu banyak investor yang ingin mengamankan uangnya ke instrumen investasi yang rendah risiko, salah satu yang dapat dipilih adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seperti SR013 ini.
2. Imbal Hasil
SR013 memiliki tingkat imbal hasil atau kupon tetap (fixed coupon) 6,05 persen per tahun. Pembayaran kupon dilakukan setiap bulan serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Seri ini memiliki tenor sepanjang 3 tahun atau jatuh tempo pada 10 September 2023.
Dengan imbal hasil 6,05 persen per tahun, SR013 termasuk kompetitif dibandingkan dengan imbal hasil produk rendah risiko lainnya, seperti deposito. Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia per 18 September 2020, rata-rata tingkat suku bunga deposito perbankan tenor 12 bulan adalah 5,08 persen.
3. Pajak
Selain menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi, pajak yang berlaku bagi sukuk ritel juga hanya 15 persen, lebih rendah apabila dibandingkan dengan pajak deposito perbankan 20 persen. Alhasil secara matematis, imbal hasil bersih untuk SR013 setelah dipotong pajak adalah 5,14 persen. Sedangkan imbal hasil bersih untuk rata-rata deposito perbankan setelah dipotong pajak adalah 4,06 persen.
Risiko yang sangat rendah dengan imbal hasil yang masih cukup menarik tentu membuat SR013 menjadi alternatif investasi yang nyaman bagi para investor, terutama mereka yang tergolong pemula dan masih belajar.
4. Kemudahan
Terlebih untuk memiliki SR013 sudah sangat mudah karena bisa dibeli secara online dan tersedia di berbagai paltform digital favorit milenial, termasuk melalui Bareksa.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemesanan SR013 secara online di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR013.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.