Bareksa.com - Kementerian Keuangan menetapkan imbalan (kupon) Sukuk Ritel seri SR013 sebesar 6,05 persen per tahun. Sukuk Ritel seri terbaru ini adalah instrumen investasi aman yang dijamin pemerintah khusus untuk pemodal individu dan bisa dibeli secara online selama masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, melalui pesan singkat kepada mitra distribusi mengatakan, kupon SR013 sebesar 6,05 persen per tahun bersifat tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo tiga tahun lagi.
"Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko menetapkan Tingkat Imbalan SR013 dengan jatuh tempo tanggal 10 September 2023 adalah sebesar 6,05 persen," tulis pesan singkat tersebut 26 Agustus 2020.
Bila dibandingkan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4 persen saat ini, SR013 memberikan imbal hasil yang lebih tinggi 2,05 persen, atau selisihnya 205 basis poin. Selisih atau spread terhadap acuan BI ini lebih besar dibandingkan dengan yang ditawarkan pada seri SR sebelumnya, yakni SR012 dengan spread hanya 130 basis poin dari acuan BI yang 5 persen.
Sukuk Ritel diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyertaan terhadap aset negara. Masyarakat bisa membeli SR013 dengan modal mulai dari Rp1 juta, kelipatan Rp1 juta hingga Rp3 miliar per orang selama masa penawaran.
Pada sukuk, keuntungan atau imbal hasil yang diberikan adalah berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu sesuai dengan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk ini juga akan dibayarkan secara rutin tiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 November 2020 (long coupon).
Bisa Diperdagangkan
Sukuk Ritel adalah instrumen investasi yang 100 persen dijamin oleh negara. SR013 memiliki jangka waktu tiga tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).
Setelah masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020, investor masih harus memegang SR013 selama masa tunggu (holding period) hingga pembayaran kupon dua kali. Setelah itu, investor bisa menjualnya di pasar sekunder mulai 11 Desember 2020.
Pasar sekunder ini adalah kegiatan jual beli SR013 setelah masa penawaran. Bila investor membeli SR013 pertama kali di Bareksa saat masa penawaran, dia bisa menjualnya lagi melalui Bareksa nanti.
Karena bisa diperdagangkan di pasar sekunder, harga SR013 bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misal, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,1 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima hingga jatuh tempo nanti. Selisih harga penjualan dibandingkan modal sebesar Rp100.000 ini yang disebut dengan capital gain.
Perlu diingat, capital gain ini adalah penghasilan yang terkena pajak sebesar 15 persen. Jadi kalau kita dapat capital gain Rp100.000, setelah dipotong pajak kita mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp85.000.
Kalau kita sebagai investor tetap ingin memegang SR013 hingga jatuh tempo pada 10 September 2023 nanti, itu sah-sah saja. Bahkan, kita mendapatkan keuntungan pasti berupa kupon tetap (fixed rate) yang dibayar secara bulanan.
* * *
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemesanan SR013 secara online di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 28 Agustus - 23 September 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR013.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.