Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengumumkan telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada 11 Agustus 2020 untuk seri SPN03201112 (new issuance), SPN12210812 (new issuance), FR0086 (new issuance), FR0087 (new issuance), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp106 triliun," ujar DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya (11/8/2020).
Rinciannya seperti berikut :
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Menurut DJPPR Kemenkeu, sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang hari ini dengan total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut ialah Rp22 triliun.
Dengan rincian sebagai berikut:
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Sehubungan dengan implementasi Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengenai burden sharing, lelang SUN pada hari ini merupakan lelang SUN pertama yang digunakan untuk pemenuhan pembiayaan non-public goods, khususnya untuk belanja dan pembiayaan UMKM.
Skema burden sharing sesuai Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI nomor 347/KMK.08/2020 dan 22/9/KEP.GBI/2020 tanggal 20 Juli 2020 tentang Skema dan Mekanisme Koordinasi Pembelian SUN dan/atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) oleh BI di Pasar Perdana dan Pembagian Beban Biaya dalam rangka Pembiayaan Penanganan Dampak Pandemi COVID-19 dan PEN.
Penerbitan SBN Ritel 2020
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan merencanakan penerbitan enam seri SBN ritel tahun ini. Dari catatan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, tiga seri telah terbit yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009, Sukuk Ritel seri SR012 dan ORI017.
ORI017 sendiri menggantikan rencana penerbitan jenis SBR tahun ini, untuk mengakomodasi permintaan investor yang menyukai jenis obligasi negara yang bisa diperdagangkan (tradable). Setelah penjualan ORI017 yang mencapai Rp18,33 triliun, pemerintah menargetkan penerbitan SBN Ritel senilai Rp35 triliun sampai dengan Rp40 triliun.
Kasi Strategi Pemasaran dan Layanan Informasi Surat Utang Negara Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu Dewi Anggraeni menjelaskan, tiga seri SBN ritel yang akan terbit lagi setelah ORI017 adalah Sukuk Tabungan seri ST007, ORI018, dan SR013. Dengan rencana tersebut, artinya di tahun ini ada dua kali penerbitan masing-masing ORI dan SR, yakni obligasi negara yang sifatnya tradable.
"Jenis [SBN] Tabungan yang floating rate dan non-tradable masing-masing hanya satu kali. Sedangkan yang jenisnya tradable, ORI dan SR ada penyesuaian menjadi masing-masing dua kali," jelas Dewi dalam wawancara video bersama Bareksa.
Secara lebih rinci, penawaran ST007 akan berlangsung pada Agustus-September, diikuti oleh ORI018 pada Oktober, dan SR013 pada akhir Oktober-November 2020. Bila yang ditargetkan minimal Rp35 triliun, artinya perkiraan rata-rata target penerbitan dari tiga seri itu adalah Rp12 triliun.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.