Bareksa.com - Dalam lima bulan ke depan, masyarakat masih memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara dengan membeli produk Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini. Ada tiga penerbitan SBN untuk pemodal individu (ritel) yang bisa dipilih setelah Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sepanjang semester kedua tahun 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan merencanakan penerbitan enam seri SBN ritel tahun ini. Dari catatan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, tiga seri telah terbit yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009, Sukuk Ritel seri SR012 dan ORI017.
ORI017 sendiri menggantikan rencana penerbitan jenis SBR tahun ini, untuk mengakomodasi permintaan investor yang menyukai jenis obligasi negara yang bisa diperdagangkan (tradable). Setelah penjualan ORI017 yang mencapai Rp18,33 triliun, pemerintah menargetkan penerbitan SBN Ritel senilai Rp35 triliun sampai dengan Rp40 triliun.
Kasi Strategi Pemasaran dan Layanan Informasi Surat Utang Negara Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu Dewi Anggraeni menjelaskan, tiga seri SBN ritel yang akan terbit lagi setelah ORI017 adalah Sukuk Tabungan seri ST007, ORI018, dan SR013. Dengan rencana tersebut, artinya di tahun ini ada dua kali penerbitan masing-masing ORI dan SR, yakni obligasi negara yang sifatnya tradable.
"Jenis [SBN] Tabungan yang floating rate dan non-tradable masing-masing hanya satu kali. Sedangkan yang jenisnya tradable, ORI dan SR ada penyesuaian menjadi masing-masing dua kali," jelas Dewi dalam wawancara video bersama Bareksa.
Grafik Jadwal Penerbitan SBN Ritel 2020 (Tentatif)
Sumber: Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu
Secara lebih rinci, penawaran ST007 akan berlangsung pada Agustus-September, diikuti oleh ORI018 pada Oktober, dan SR013 pada akhir Oktober-November 2020. Bila yang ditargetkan minimal Rp35 triliun, artinya perkiraan rata-rata target penerbitan dari tiga seri itu adalah Rp12 triliun.
Dewi menjelaskan, pertimbangan untuk penerbitan SBN ritel tradable lebih banyak adalah ingin memberikan fleksibilitas bagi investor dalam mencairkan dana sewaktu-waktu dibutuhkan. Selain itu, terbukti bahwa animo investor untuk investasi obligasi negara seri tradable lebih besar dibandingkan dengan seri non-tradable.
Sebagai informasi, seri ORI dan SR merupakan obligasi bersifat tradable dengan jangka waktu 3 tahun, berbeda dengan Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang sifatnya non-tradable dengan tenor 2 tahun. Maka dari itu, ORI dianggap lebih likuid daripada SBR karena bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo.
Dana hasil penerbitan surat utang negara ritel dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19. Selain itu, surat utang negara ritel juga ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.