Bareksa.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah melakukan strategi pembiayaan APBN dengan selalu memantau dan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang kondusif dalam upaya mengurangi tekanan fiskal pada sisi penerimaan. Pemerintah juga senantiasa memperhatikan kondisi serta kesempatan di pasar keuangan guna pemenuhan kebutuhan pembiayaan melalui utang.
Menurut dia, kinerja pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang bulan Februari 2020 menunjukkan kondisi yang membaik, di mana terjadi penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah tenor 10 tahun mencapai titik terendah di 2020.
"Demikian juga dengan tingginya penawaran yang masuk pada lelang SUN bulan Februari 2020 dan lelang Surat Berharga Syariah Negara. Namun demikian, pada bulan Maret 2020 terdapat peningkatan volatilitas pasar yang tinggi di seluruh emerging market. Kondisi ini mempengaruhi tingkat imbal hasil dan penawaran lelang di pasar domestik," ujarnya saat konferensi pers APBN KiTa Bulan Maret 2020 (18/3/2020).
Sri Mulyani mengatakan kondisi yang menunjukkan masih tingginya minat investor kepada Indonesia sebagai tujuan investasi di tengah tekanan kondisi global ini, mendukung realisasi pembiayaan anggaran hingga Februari 2020 yang telah mencapai Rp112,93 triliun (36,76 persen dari target APBN 2020), utamanya bersumber dari pembiayaan utang Rp115,58 triliun.
Jumlah pembiayaan utang ini, kata dia, mengalami penurunan 42,06 persen dibanding tahun sebelumnya. Lebih rendahnya realisasi pembiayaan utang tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk senantiasa mengelola pembiayaan secara pruden dengan risiko tetap terkendali serta pengelolaan kas yang dilakukan secara optimal guna menjaga keberlanjutan fiskal.
Kinerja yang baik ini mendapat apresiasi dari lembaga pemeringkat kredit Rating and Investment Information, Inc. (R&I) yang menaikkan peringkat utang (credit rating) Indonesia pada posisi BBB+, dengan outlook stable pada tanggal 17 Maret 2020, setelah pada bulan April 2019 memberikan peringkat utang Indonesia BBB dengan outlook stable.
"Pemerintah terus berkomitmen menjaga kredibilitas APBN secara berkelanjutan. APBN sebagai instrumen bagi pemerintah untuk hadir di masyarakat diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal dalam peningkatan kesejahteraan dan keadilan serta penanganan masalah nasional," ungkapnya.
Dia menambahkan pemerintah juga berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan negara, meningkatkan kualitas dan kinerja penyerapan anggaran, dan pemenuhan pembiayaan yang akuntabel.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 yang dimulai 24 Februari 2020 sudah ditutup hari ini, 18 Maret 2020. SBN ritel bisa dipesan selama masa penawaran secara online di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.