Bareksa.com - Permintaan terhadap investasi Surat Berharga Negara untuk pemodal individu (ritel) makin baik. Hal ini terlihat dari nilai pemesanan Savings Bond Ritel terbaru seri SBR009 hingga dua hari menjelang masa penawaran selesai.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan dari mitra distribusi, sisa kuota nasional per 11 Februari 2020 pukul 10:30 WIB tinggal Rp429 miliar. Artinya sudah ada pemesanan sebesar Rp1,57 triliun dari kuota awal Rp2 triliun.
Angka Rp1,57 triliun dalam 16 hari penawaran ini sudah melampaui realisasi penjualan SBN ritel terakhir tahun lalu, yakni Sukuk Tabungan ST006. Dalam 21 hari penawaran, ST006 yang berkonsep Green Sukuk itu mencatat realisasi penjualan Rp1,46 triliun.
Tabel Realisasi Penerbitan SBN Ritel 2019
Sumber : Kemenkeu diolah Bareksa
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, menyatakan target indikatif awal penerbitan SBR009 ini senilai Rp2 triliun dengan sasaran utama kalangan milenial. "Untuk SBR009 ini kita targetnya masih sama kurang lebih Rp2 triliun, kita lihat nanti minat masyarakat seperti apa," ujar Luky usai peluncuran Savings Bond Ritel seri SBR009 di Jakarta (29/1/2020).
Instrumen investasi yang dijamin oleh negara ini memang diterbitkan dalam kondisi tren suku bunga rendah. Dengan tingkat kupon minimal SBR009 sebesar 6,30 persen per tahun, imbal hasil ini terkesan lebih rendah dibandingkan dengan seri SBN ritel sebelumnya.
Namun, sebenarnya kupon yang semakin rendah bila dibandingkan seri sebelumnya ini justru menandakan kondisi ekonomi yang positif. Terlebih lagi, Indonesia baru saja mendapatkan afirmasi peringkat sovereign credit rating level Baa2 dengan outlook stabil atau Investment Grade dari lembaga internasional Moody's Investor Service pada 10 Februari 2020.
Makanya, inilah waktunya masyarakat untuk berinvestasi di SBR karena prospeknya yang positif. Sementara itu, bila suku bunga naik, ada kemungkinan kupon SBR009 disesuaikan untuk naik tetapi tidak bisa turun dari batas minimal (floating with floor).
Sebagai informasi, SBR009 cocok bagi investor pemula ataupun investor ritel karena modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp1 juta (1 unit) dan maksimal Rp3 miliar (3000 unit). Kemudian instrumen ini juga cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau penghindar risiko (risk averse), karena pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin 100 persen oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
SBR009 diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder sampai dengan jatuh tempo. Investor SBR009 tidak dapat menjual/mencairkan investasinya pada SBR009 sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption).
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Savings Bond Ritel atau SBN ritel seri SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.