Bareksa.com – Masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016 resmi berakhir pada 24 Oktober 2019 lalu. Kini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016.
Melalui keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2019, DJPPR menyampaikan, total volume pemesanan pembelian ORI016 yang telah ditetapkan adalah Rp8,21 triliun. Sampai dengan diterbitkannya ORI016, total realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun 2019 mencapai Rp48,43 triliun atau meningkat 5,3 persen dibandingkan dengan penerbitan SBN ritel pada 2018.
Sebagai instrumen SBN ritel pertama yang diterbitkan oleh pemerintah, ORI telah menjadi instrumen investasi pilihan masyarakat selama 13 tahun. Dalam penerbitan ORI yang ke-16 kali ini, pemerintah melakukan terobosan dengan melakukan penjualan ORI secara online menggunakan sistem e-SBN.
Kemudahan membeli ORI016 secara online menarik minat investor baru. Tercatat jumlah investor pada ORI016 mencapai 18.336 investor dengan 72,8 persen dari jumlah tersebut merupakan investor baru, terhitung sejak penerapan single investor identification (SID).
Selain itu, fitur ORI yang tradable atau dapat dijual di pasar sekunder menjadi penarik minat investor baru karena berbeda dengan instrumen SBN ritel non-tradable yang telah lebih dahulu dipasarkan secara online. Tak heran penjualan ORI016 ini mencapai volume penjualan SBN ritel online terbesar sejak pertama kali penjualan SBN ritel online di tahun 2018.
Di samping investor baru yang jumlahnya siginifikan, tidak sedikit investor ORI015 yang kembali membeli ORI016 (repeat order), yaitu sekitar 27,2 persen dari total investor atau 4.987 investor. Selain itu, 27,73 persen dari total investor ORI016 merupakan investor yang melakukan reinvestasi ORI013 yang jatuh tempo di tengah masa penawaran ORI016.
Secara proporsi, jumlah investor milenial yang membeli ORI016 mencapai 33,82 persen dari total investor ORI016. Persentase ini meningkat secara signifikan apabila dibandingkan dengan proporsi investor milenial yang membeli ORI015 yang hanya sekitar 13,93 persen.
Hal ini mencerminkan bahwa kemudahan untuk membeli SBN ritel secara online mendorong lebih banyak anak muda di Indonesia untuk belajar berinvestasi di instrumen SBN ritel online, baik yang mempunyai fitur tradable maupun non-tradable.
Berikut rincian profil investor ORI016 :
* * *
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah berencana menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel berikutnya yakni Sukuk Tabungan seri ST006 yang hanya bisa dibeli selama masa penawaran 1-21 November 2019. Meski masa penawaran belum dibuka, kita sudah bisa mendaftar terlebih dahulu untuk memesan ST006 di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi ST006? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan ST006.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli ST006? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
(AM)