Bareksa.com - Obligasi Negara juga dikenal sebagai Surat Utang Negara, atau Surat Berharga Negara (SBN), yitu instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. Buat investor individu atau ritel seperti kita, SBN diterbitkan dengan cara penawaran terbuka bagi publik, dan kini sudah tersedia secara online melalui sejumlah mitra distribusi (midis) seperti Bareksa.
Setelah sebelumnya Bareksa sudah menawarkan SBN jenis Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), Bareksa kini juga ikut menjualkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016. ORI016 memiliki tenor 3 tahun dan bisa diperjualbelikan di pasar sekunder setelah pembayaran kupon perdana.
Baca juga: Sama-sama Surat Berharga Negara untuk Ritel, Apa Beda ORI, SBR, dan ST?
ORI memberikan keuntungan berupa kupon (bunga) atau imbal hasil yang besarannya tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo. Kementerian Keuangan telah menetapkan tingkat kupon ORI016 sebesar 6,8 persen per tahun, yang pembayarannya dilakukan secara bulanan.
Baca juga: Cara Hitung Kupon ORI016 per Unit
Salah satu karakter ORI adalah tradable, atau bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Dalam hal ini dikenal satu istilah, yaitu yield atau imbal hasil.
Yield atau imbal hasil merupakan tingkat pengembalian investasi sebagai persentase dari jumlah investasi awal. Dalam obligasi, yield mengukur tingkat pengembalian berdasarkan tingkat suku bunga (kupon), bukan selisih kenaikan harga (capital gain).
Cara yang paling sederhana untuk menghitung yield adalah dengan rumus : nilai kupon dibagi dengan harga obligasinya. Karenanya, ketika membeli obligasi pada masa penawaran atau pasar perdana, kita menerima yield obligasi ini setara dengan kupon yang ditawarkannya.
Nah, di pasar sekunder, begitu harga obligasi itu berubah, yield-nya juga akan berubah. Yield ini berbanding terbalik dengan harga obligasi, sehingga bila yield turun semakin rendah menandakan harga yang semakin tinggi di pasar karena mengindikasikan banyaknya permintaan.
Apa yang memengaruhi yield obligasi?
Yield obligasi sangat bergantung pada harga obligasi di pasar. Sementara itu, ada banyak faktor yang memengaruhi harga, mulai dari suku bunga acuan, nilai tukar rupiah, dan yield atau imbal hasil acuan (benchmark) obligasi pemerintah bertenor 10 tahun.
Secara teori, bila suku bunga acuan turun, harga ORI di pasar sekunder bisa naik. Mengapa? ORI memiliki kupon yang bersifat tetap -- tidak turun bahkan saat acuan turun -- dan ini bisa menguntungkan bagi investor.
Kemudian, bila nilai tukar rupiah terhadap mata uang global atau dolar menguat, obligasi bisa diuntungkan. Sebab, nilai ORI yang dalam rupiah juga ikut naik menurut kacamata global.
Terakhir, bila yield (imbal hasil) obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun, pasar obligasi bisa diuntungkan. Yield ini berbanding terbalik dengan harga obligasi, sehingga bila yield turun semakin rendah menandakan harga yang semakin tinggi di pasar karena mengindikasikan banyaknya permintaan.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di ORI016? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.