Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi meluncurkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 16 (ORI16) di Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyatakan pemerintah menargetkan penghimpunan dana sekitar Rp9 triliun dari penerbitan ORI016.
"Rp9 triliun untuk penerbitannya, memang ini berbeda dengan sebelumnya, SBR itu non tradable. Ini kan tradable, lebih likuid, jadi targetnya lebih besar," ujarnya.
ORI016 ditawarkan kepada investor individu warga negara Indonesia (WNI) melalui mitra distribusi di pasar perdana dengan tingkat kupon tetap 6,8 persen. Ori016 juga merupakan seri ORI yang pertama kali dijual secara online. Tahun lalu, pemerintah menerbitkan ORI015 masih secara offline. Nilai pembelian minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar per investor.
Calon investor bisa melakukan proses registrasi yang berlangsung setiap saat pada mitra distribusi yang telah ditetapkan dengan masa penawaran mulai 2 Oktober 2019 mulai pukul 09:00 WIB hingga 24 Oktober 2019 pukul 10:00 WIB.
Bentuk dan karakteristik ORI016 ini adalah Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID).
Setelah melakukan pemesanan, pemerintah akan menetapkan hasil penjualan pada 28 Oktober 2019 dengan tanggal setelmen pada 30 Oktober 2019.
Kamu juga perlu tahu bahwa jenis kupon ORI016 ini adalah fixed rate dengan tingkat kupon 6,8 persen per tahun. ORI016 juga punya skema holding period selama satu periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai 15 Desember 2019.
Adapun pembayaran kupon ORI016 adalah tanggal 15 setiap bulan dengan pembayaran kupon pertama kali pada 15 Desember 2019 (long coupon).
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Loto Srinaita Ginting mengatakan ORI016 setelah 15 Desember 2019 sudah bisa diperdagangkan. Produk ini menurut dia, hampir sama dengan produk Surat Utang Negara yang reguler. Saat ini nilai kupon SUN reguler dengan tenor 3 tahun masih di kisaran 6,3-6,5 persen.
Keuntungan berinvestasi di ORI016
• Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya;
• Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN;
• Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo;
• Kupon dibayar setiap bulan;
• Dapat diperdagangkan di pasar sekunder melalui mekanisme Bursa Efek, transaksi di luar Bursa (over the counter), dan/atau melalui sistem ETP (electronic trading platform);
• Tersedianya informasi harga yang wajar atau sedang terjadi di pasar sekunder dari mitra distribusi atau pihak lain yang bekerja sama dengan mitra distribusi;
• Kemudahan akses untuk melakukan transaksi pembelian melalui sistem elektronik;
• Berpotensi memperoleh keuntungan bila ORI dijual pada harga yang lebih tinggi dari harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder;
• Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak;
• Memperoleh kesempatan untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Risiko berinvestasi di ORI016
Sekadar informasi, ada tiga jenis risiko utama yang perlu diperhatikan dari setiap instrumen investasi di pasar keuangan. Ketiga jenis risiko itu adalah :
• Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko di mana Investor tidak dapat memperolehpembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo
kupon dan pokok.
ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang SUN, negara menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negara, termasuk ORI016 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
• Risiko pasar (market risk), yaitu potensi kerugian (capital loss) bagi Investor akibat faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar keuangan, antara lain perubahansuku bunga, perubahan fundamental ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil.
Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di pasar perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggidaripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi.
Pada saat harga pasar turun, investor tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Investor tetap menerima pelunasan pokok 100 persen (seratus per seratus) ketika ORI jatuh tempo.
• Risiko likuiditas (liquidity risk), yaitu risiko di mana Investor tidak dapat menjual/ mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar.risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila Investor membutuhkan dana dalam waktucepat akan tetapi ORI tidak dapat dijual pada harga yang wajar.
Risiko ini dapat dihindari karena ORI dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum,lembaga keuangan lainnya, atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada mitra distribusi.
Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di ORI016? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
(KA01/AM)