Berita / SBN / Artikel

BRI Syariah Rencana Tawarkan Saham IPO 2018

Bareksa • 12 Jun 2017

an image
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso (kedua kiri), bersama jajaran direksi Indra Praseno (kiri), Wildan (tengah), Agus Katon (kedua kanan), dan Erdianto Sigit (kanan), berfoto saat perdagangan perdana Sukuk Mudharabah BRI Syariah di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/HO

Target dana yang diharapkan dari aksi tersebut mencapai Rp1 triliun

Bareksa.com - Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni PT BRI Syariah, akan mencari dana dari pasar modal dengan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun depan. Adapun target dana yang diharapkan dari aksi tersebut mencapai Rp1 triliun, yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan.

Direktur Utama BRI Syariah mengungkapkan, pihaknya berencana mencari pendanaan tanpa bantuan induk usaha. Aksi penerbitan sukuk sebesar Rp1 triliun yang sempat dilakukan beberapa waktu lalu menjadi bekal untuk bisa melakukan IPO.

"Namun tetap saja IPO yang kami lakukan harus mendapat persetujuan dari induk usaha terlebih dahulu," jelasnya di Jakarta akhir pekan lalu.

IPO yang dilakukan, menurut Hadi untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Selain itu, digunakan pula sebagai tambahan untuk meningkat ke BUKU III.

"Saat ini, modal inti kami baru Rp2,4 triliun, jadi butuh tambahan sekitar Rp2,6 triliun lagi untuk bisa naik BUKU III atau modal inti Rp5 triliun. Mudah-mudahan tahun 2019 bisa naik BUKU,"kata dia.

Adanya tambahan modal diharapkan juga bisa menjadi penyokong ekspansi kredit tahun ini. Hadi menjelaskan, tahun ini pihaknya menargetkan pembiayaan bisa bertumbuh 23 persen. Sedangkan sampai Mei 2017, realisasi pembiayaan sudah mencapai Rp17,1 triliun.

Dia melanjutkan, pertumbuhan pembiayaan sampai Mei masih sekitar 2 persen dibandingkan Mei tahun lalu. Rendahnya pembiayaan tersebut disebabkan oleh adanya run off pembiayaan yang setiap bulan menurun.

Kendati demikian, pada semester kedua mendatang, dia berharap pembiayaan mulai meningkat. Pertumbuhan ini terutama didorong sektor infrastruktur.

Menurut Hadi, sampai April 2017, realisasi pembiayaan infrastruktur BRI Syariah mencapai Rp1 triliun. Sedangkan sampai akhir tahun, dia memperkirakan akan ada tambahan proyek pembiayaan infrastruktur sekitar Rp100-200 miliar.

"Kami berencana masuk proyek pembangunan jalan tol di Pulau Jawa dan Sulawesi," ungkapnya. (K09)