Berita / SBN / Artikel

Pasar Lesu, Sesi Pertama Volume Obligasi Hanya Rp1,19 triliu

Bareksa • 18 Jul 2014

an image
Contoh obligasi (Seputarforex.com)

Volume perdagangan cenderung kecil karena volume SUN seharusnya bisa mencapai Rp5 triliun per hari, ungkap dealer bond

Bareksa.com - Perdagangan obligasi cenderung sepi, dimana berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume transaksi Surat Utang Negara (SUN) sesi pertama hari ini (18/7) hanya sebesar Rp1,19 triliun.

Menurut Bagus Ari, Fixed Income Broker PT Emco Transforex Internasional, perdagangan SUN seharusnya bisa mencapai Rp5 triliun per hari, karena transaksi SUN biasanya senilai Rp100 miliar per transaksi.

Yang terdaftar di BEI itu tidak semua transaksi jual beli putus, namun juga ada transaksi repurchase agreement (repo), Bagus menambahkan.

"Jika di data transaksi di BEI termasuk jual beli repo, transaksi mungkin bisa mencapai Rp10 triliun karena sekali perdagangan repo bisa mencapai Rp500 miliar," papar Bagus.

Sementara itu, untuk yield SUN bertenor 5 tahun sesi pertama hari ini (18/7) sebesar 7,73 persen di BEI. Sedangkan  kemarin (17/7), dalam website IBPA, yield SUN bertenor 5 tahun sebesar 7,77 persen

Bagus berkomentar, adanya kenaikan harga dari SUN bertenor 5 tahun ini mungkin disebabkan nilai tukar dollar interbank yang turun tadi pagi.

Kemarin (17/7) nilai tukar tupiah terhadap dolar berada di level Rp11.750 per dolar AS, namun saat ini (18/7) rupiah menguat di level Rp11.650 per dolar AS.

Penguatan rupiah terjadi karena saat ini banyak yang menjual dolar dan membeli rupiah serta menginvestasikannya ke berbagai instrumen, salah satunya obligasi.

Untuk obligasi bertenor 5 tahun biasanya memiliki sensitivitas yang tinggi dimana sedikit perubahan harga dapat menyebabkan perubahan besar pada yield to maturity (YTM) nya, tambah Bagus. (NP)