Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu (25/10/2024), turun 0,29% ke level 7.694 seiring dengan investor melanjutkan aksi ambil untung atau profit taking. Secara teknikal, level support terdekat IHSG berada di kisaran 7.600. Sehingga investor bisa menunggu (wait and see) hingga IHSG mencapai level support yang lebih kuat.
Untuk awal pekan terakhir Oktober, Senin (28/10/2024) Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham seperti SMGR, SIDO, maupun GJTL.
Stock Pick | SMGR | SIDO | GJTL |
---|---|---|---|
Last price | 4.390 | 615 | 1.230 |
Recommendation | Trading Buy | Speculative Buy | Trading Buy |
Entry Range | 4.390 | 620 | 1.230 |
4.310 | 600 | 1.215 | |
Target Price (TP) 1 | 4.500 | 640 | 1.270 |
Target Price (TP) 2 | 4.600 | 655 | 1.290 |
Stop loss | 4.150 | 585 | 1.180 |
Last price per 25/10/2024, sumber: Tim Analis Bareksa
Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada Jumat (25/10/2024), ditutup naik 100 poin atau 2,33% ke Rp4.390. Tim Analis Bareksa melihat saham emiten semen milik negara ini masih mendapat sentimen positif dari potensi pengembangan sektor properti di Indonesia dalam Program Kerja Kabinet Prabowo Gibran.
Karena itu, Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SMGR dengan kisaran harga masuk antara Rp4.310 dan Rp4.390. Target harga saham SMGR di Rp4.500 dan Rp4.600, sementara stop loss di Rp4.150.
Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada Jumat (25/10/2024), ditutup turun 10 poin atau 1,60% ke Rp615. Tim Analis Bareksa melihat saham produsen jamu dan herbal ini sudah hampir mencapai level support kuatnya di Rp600 dan harga terendah sejak April 2024. Selain itu, SIDO juga berencana membagikan dividen sebesar Rp18 per lembar saham atau dividend yield 2,9% menggunakan harga penutupan Jumat (25/10).
Rekomendasi speculative buy untuk saham SIDO dengan kisaran harga masuk antara Rp600 dan Rp620. Target harga saham SIDO di kisaran Rp640 dan Rp655, sementara stop loss di 585.
Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) pada Jumat (25/10/2024), ditutup turun 15 poin atau 1,20% ke Rp1.230. Tim Analis Bareksa melihat saham produsen ban GJTL memiliki valuasi yang masih murah, terlihat dari rasio harga saham terhadap nilai buku (PBV) di sekitar 0,5 kali. Pergerakan sahamnya juga masih cenderung sideways.
Karena itu, Tim Analis Bareksa merekomendasikan cermati saham GJTL untuk trading buy dengan kisaran harga beli di Rp1.215 dan Rp1.230. Target harga saham GJTL dalam kisaran Rp1.270 dan Rp1.290, sementara stop loss di Rp1.180.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.