Pefindo Tegaskan Peringkat Id BBB untuk Adhi Commuter Properti (ADCP)

Martina Priyanti • 13 Sep 2024

an image
Ilustrasi peringkat id BBB oleh Pefindo (Shutterstock)

Peringkat dapat dinaikkan jika Perusahaan secara konsisten mencapai pra-penjualan dan pendapatan yang diproyeksikan serta mampu mengurangi tingkat utangnya secara signifikan

Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idBBB untuk PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), dan obligasi I dan II yang masih beredar, serta peringkat idBBB untuk sukuk yang masih beredar. Dalam lama Ikhtisar Peringkat, Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA untuk obligasi III yang masih beredar, yang sepenuhnya dijamin oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF, idAAA/Stabil). "Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil," sebut Pefindo tertanggal 12 September 2024.

Sumber: Pefindo

Melansir laman resminya, Pefindo menyampaikan bahwa peringkat perusahaan mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) sebagai induk perusahaan, captive market dari pengguna jasa Light Rail Transit (LRT), dan kualitas aset yang baik. Sebaliknya, peringkat tersebut dibatasi oleh ukuran-ukuran struktur permodalan yang agresif dan perlindungan arus kas yang lemah, pendapatan berulang yang terbatas, serta paparan terhadap
perubahan kondisi makroekonomi.

Sementara itu menurut Pefindo, peringkat Obligasi III didasarkan pada jaminan penuh, tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan dari CGIF berdasarkan perjanjian penjaminan, dan kekuatan finansial CGIF yang superior. Peringkat instrumen dapat diturunkan apabila peringkat penjamin diturunkan, atau terdapat pelanggaran terhadap perjanjian penjaminan yang mengakibatkan berakhirnya penjaminan.

"Peringkat dapat dinaikkan jika Perusahaan secara konsisten mencapai pra-penjualan dan pendapatan yang diproyeksikan serta mampu mengurangi tingkat utangnya secara signifikan," sebut Pefindo.

Di sisi lain Pefindo melanjutkan bahwa peringkat dapat diturunkan jika ADCP membukukan utang yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi dan jika pendapatan atau EBITDA lebih rendah dari yang diproyeksikan, karena tingkat penjualan yang rendah, perkembangan konstruksi yang tertunda, atau biaya yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, mengakibatkan ukuran-ukuran struktur permodalan yang lebih agresif dan perlindungan arus kas yang lebih lemah.

Didirikan pada 9 Maret 2018, PT Adhi Commuter Properti Tbk adalah pengembang yang mengkhususkan diri pada produk properti dengan konsep transit-oriented development (TOD). Perusahaan menjual apartemen, gedung perkantoran serta rumah tapak, dan menghasilkan pendapatan berulang dari hotel-hotel bermerek GranDhika di Jakarta, Semarang, dan Medan. Per 30 Juni 2024, pemegang saham ADCP adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI, 90%) dan publik (10%).

Sumber: Pefindo

Sebagai penanggung, CGIF didirikan pada bulan November 2010 sebagai bagian utama dari Asian Bond Market Initiative (ABMI), untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan stabilitas keuangan melalui perkembangan pasar obligasi domestik di kawasan ASEAN. Mandat ini diberikan oleh negara anggota yang terdiri dari negara-negara dalam ASEAN+3 negara (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank (ADB). CGIF didirikan sebagai trust fund dari ADB (peringkat AAA/stabil dari Standard and Poor’s), yang memiliki arti bahwa walaupun secara operasional dan keuangan terpisah dari ADB, secara hukum bukan merupakan badan hukum yang terpisah.

Beli Saham, Klik di Sini

(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.