Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,25% atau berkurang `19,11 poin menjadi 7.702 pada Senin (9/9). IHSG mencatat penurunan terkecil dibandingkan mayoritas bursa saham kawasan Asia yang merosot hingga 1,4%, akibat pasar cemas atas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China. Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan IHSG tertahan oleh rilis Indeks Keyakinan Konsumen yang naik jadi 124,4 pada Agustus 2024. Artinya masyarakat optimistis terhadap ekonomi RI dalam 6 bulan ke depan. Sektor properti jadi penopang IHSG, terutama saham PANI yang melesat 13,25%, setelah dikabarkan akan menambah modal tanpa HMETD Rp6,5 triliun.
Pekan ini, pelaku pasar masih menanti rilis data inflasi AS bulan Agustus 2024 yang diproyeksikan semakin melandai. Jika sesuai ekspektasi, maka bisa jadi sentimen positif yang mendorong kenaikan pasar saham. Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan NISP, MAPA dan BSDE sebagai saham pilihan hari ini, Selasa (10/9).
Stock Pick | NISP | MAPA | BSDE |
Last Price | Rp1.360 | Rp860 | Rp1.310 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp1.360 | Rp860 | Rp1.300 |
Rp1.340 | Rp830 | Rp1.270 | |
Target Price (TP) 1 | Rp1.385 | Rp890 | Rp1.340 |
Target Price (TP) 2 | Rp1.410 | Rp915 | Rp1.365 |
Stop Loss | Rp1.315 | Rp800 | Rp1.245 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 9/9/2024
Harga saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menguat 0,74% atau bertambah 10 poin menjadi Rp1.360 pada Senin (9/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham NISP di rentang Rp1.340 hingga Rp1.360, dengan target harga ambil untung di Rp1.385 dan Rp1.410, serta stop rugi di Rp1.315.
Pergerakan saham NISP
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, indikator tren saham NISP masih cenderung mendatar (sideways), namun momentum terlihat mulai menunjukkan pembalikan arah dari area oversold (jenuh jual). Bank OCBC NISP baru saha mengumumkan resmi merger dengan PT Bank Commonwealth (PTBC) per 1 September 2024. Langkah ini setelah sebelumnya NISP mengakuisisi 100% saham Bank Commonwealth pada 1 Mei. Mengacu laporan keuangan Desember 2023, bank hasil penggabungan akan memiliki aset Rp265,78 triliun. Dengan penggabungan ini, maka nasabah Bank Commonwealth kini menjadi nasabah OCBC NISP.
Harga saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) melemah 0,57% atau berkurang 5 poin menjadi Rp865 pada Senin (9/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MAPA di kisaran Rp830 hingga Rp860, dengan target harga ambil untung di Rp890 dan Rp915, serta stop rugi di Rp800.
Pergerakan saham MAPA
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai saham MAPA berpotensi membentuk pola ascending triangle, jika mampu menembus level Rp900. Namun selama belum menembus level tersebut, maka investor bisa menerapkan strategi trading buy. Pemilik gerai Planet Sports dan Sports Station itu membukukan laba bersih Rp586,45 miliar di semester I 2024, turun 9,4%. Padahal pendapatan bersih emiten Grup MAP itu melesat 32% menjadi Rp7,89 triliun. Hal itu akibat beban pokok yang membengkak naik 39,7%, lebih tinggi dari kenaikan pendapatan. Perseroan juga tertekan kenaikan beban usaha, beban keuangan, serta kerugian kurs mata uang asing.
Harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,34% atau bertambah 30 poin menjadi Rp1.310 pada Senin (9/9). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BSDE di rentang harga Rp1.270 hingga Rp1.300, dengan target harga ambil untung di Rp1.340 dan Rp1.365, serta stop rugi di Rp1.245.
Pergerakan saham BSDE
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham perusahaan properti itu masih dapat dicermati dengan strategi trading buy, selama kuat bertahan di atas garis MA15 yakni sekitar Rp1.250. Perusahaan Grup Sinar Mas dan pengembang BSD City itu membukukan laba bersih Rp2,33 triliun, melesat 94,28%, seiring pendapatan usaha yang juga melonjak 46,99% menjadi Rp7,35 triliun di semester I 2024. BSDE membukukan prapenjualan Rp4,84 triliun per akhir Juni 2024, atau merealisasi 51% dari target tahunan Rp9,5 triliun.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.