IHSG Terbang Sempat Tembus 7.700, Saham Batu Bara dan Infrastruktur Melambung

Abdul Malik • 02 Sep 2024

an image
Ilustrasi penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) melesat sehingga mendongkrak harga saham perseroan dan kinerja saham dengan portofolio UNTR. (Shutterstock)

Tercatat UNTR, ITMG, TLKM dan EXCL masuk dalam daftar saham yang terbanyak diborong investor

Bareksa.com - Pasar Saham Tanah Air kembali sumringah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 7.700, dengan level tertinggi 7.723 pada Senin (2/9) secara intraday, atau mengawali September 2024. Meskipun saat penutupan IHSG sedikit menurun di level 7.694,53, tapi tetap hijau dengan kenaikan 0,31% dibandingkan Jumat pekan lalu. 

Menurut Tim Analis Bareksa, investor tampak berbondong-bondong memborong saham sektor energi, utamanya batu bara yakni PT United Tractors Tbk dan PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), serta sektor infrastruktur yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL AxiataTbk (EXCL). 

Tercatat, saham UNTR melonjak 3,1%, ITMG meroket 1,7%, TLKM melambung 2,6% dan EXCL naik 1,8%. Tim Analis Bareksa menilai melambungnya saham-saham itu seiring membanjirnya dana asing ke pasar saham Tanah Air, ditopang semakin kuatnya harapan pemangkasan suku bunga Amerika Serikat. Sebab selama Juli 2024, Indonesia jadi salah satu pasar negara berkembang yang terbanyak jadi tujuan aliran dana asing, seiring rencana pemangkasan suku bunga The Fed di akhir kuartal III tahun ini. 

Beli Saham di Sini

Mengutip Business Times (1/9), dana asing mengalir ke pasar saham Indonesia pada Juli 2024 mencapai US$1,8 miliar atau sekitar Rp27,9 triliun, level itu merupakan yang tertinggi sejak April 2022. Aksi borong asing ikut mengerek IHSG mencatat beberapa kali rekor tertinggi sepanjang masa beberapa wkatu terakhir. Adapun dana asing masuk di pasar obligasi Tanah Air sejak awal bulan hingga 28 Agustus juga berada di level tertinggi sejak Januari 2023. 

Menurut Tim Analis Bareksa, saham UNTR, ITMG, TLKM dan EXCL memiliki prospek positif dengan target harga 2024 masing-masing Rp30.000, Rp35.700, Rp4.000 dan Rp2.900. Dibandingkan harga saat ini, maka saham-saham itu, masih punya potensi kenaikan 7,5% hinga Rp27,7%. 

Saham

Target Harga 2024

Harga Saat Ini

Potensi Kenaikan

UNTR

Rp30.000

Rp27.900

7,53%

ITMG

Rp35.700

Rp27.675

29%

TLKM

Rp4.000

Rp3.140

27,39%

EXCL

Rp2.900

Rp2.270

27,75%

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 2/9/2024

Beli Saham di Sini

Meski begitu, Tim Analis Bareksa menyarankan investor untuk mewaspadai potensi risiko di saham-saham tersebut di antaranya risiko perubahan harga komoditas, utamanya harga batu bara yang bisa menurun. Meski begitu, harga minyak yang cenderung turun bisa membuat cash cost tambang batu bara lebih rendah, sehingga profitabilitas emiten sektor ini bisa lebih tinggi. Hal ini mengingat kenaikan permintaan menjelang musim dingin bisa kembali mengerek harga batu bara pada kuartal IV 2024. 

Tim Analis Bareksa juga menilai kinerja emiten telekomunikasi masih prospektif seiring penetrasi internet di Indonesia yang semakin tinggi, terutama konsumsi data per kapita yang diproyeksi meningkat ke depan. Hal itu bisa mendorong sektor ini lebih atraktif, mengingat perang tarif data sudah mulai mereda di antara para pemain industri.  

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.