Pefindo Tetapkan Peringkat idA- Obligasi Berkelanjutan IV Adhi Karya (ADHI)

Martina Priyanti • 01 Jul 2024

an image
Ilustrasi logo Adhi Karya atau ADHI. (Shutterstock)

Saham ADHI pada perdagangan hari ini, Senin (1/7/2024) per pukul 11.02 WIB tercatat naik 5 poin atau 2,54% menjadi berada pada posisi Rp202

Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atau Pefindo menetapkan peringkat idA- atas rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dengan penerbitan maksimum senilai Rp5 triliun. Dalam laman resminya tertanggal 28 Juni 2024, Pefindo menyampaikan ADHI bermaksud menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan kembali utang jatuh tempo dan modal kerja.

Sumber: Pefindo

Di saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat idA- untuk ADHI, Obligasi Berkelanjutan II, dan Obligasi Berkelanjutan III. Adapun prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. "Peringkat ADHI mencerminkan pandangan kami mengenai peran penting ADHI bagi pemerintah, posisi pasar ADHI yang kuat, keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara, dan sinergi yang kuat dengan anak perusahaan yang akan mendukung pada stabilitas marjin. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage yang tinggi dan proteksi arus kas yang lemah, risiko eksekusi terkait dengan pertumbuhan order book, serta lingkungan bisnis yang volatile di sektor konstruksi," sebut Pefindo.

Lebih lanjut disebutkan bahwa peringkat dapat dinaikkan jika ADHI dapat mempertahankan kebijakan terhadap proyek investasi yang disiplin yang didukung oleh order book yang kuat dan dapat dieksekusi dengan baik serta diikuti dengan perbaikan metrik kredit secara berkelanjutan. "Kami dapat menurunkan peringkat jika ADHI menambah utang secara signifikan dari yang diproyeksikan akibat dari kebijakan yang lebih agresif terhadap investasi atau eksekusi yang lebih lemah dari yang diproyeksikan atas order book-nya, sehingga leverage menjadi lebih tinggi dan rasio cakupan bunga melemah secara berkelanjutan," papar Pefindo.

Selain itu, Pefindo melanjutkan bahwa pihaknya juga dapat menurunkan peringkat jika kami meyakini akses terhadap pendanaan memburuk yang dapat berdampak pada kapasitas ADHI untuk membayar utangnya. Tekanan terhadap peringkat juga dapat terjadi jika terdapat bukti melemahnya dukungan dari pemerintah kepada ADHI yang tercermin dari divestasi saham yang material dan penurunan tingkat pengendalian, atau terbatasnya indikasi akan adanya dukungan luar biasa dari pemerintah saat ADHI menghadapi tekanan keuangan.

Melansir laman Pefindo, disebutka bahwa ADHI didirikan pada tahun 1960 dan merupakan perusahaan kontraktor milik negara yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Bisnis ADHI diklasifikasikan menjadi empat segmen utama: konstruksi; engineering procurement and construction (EPC); properti dan realti; dan infrastruktur investasi. Per 31 Desember 2023, pemerintah Indonesia memiliki 64,3% saham di ADHI dan sisanya dimiliki publik.

Sumber: Pefindo

Sementara itu saham ADHI pada perdagangan hari ini, Senin (1/7/2024) per pukul 11.02 WIB tercatat naik 5 poin atau 2,54% menjadi berada pada posisi Rp202.

Beli Saham, Klik di Sini
(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.