PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Genjot Efisiensi dengan Cara Ini

Abdul Malik • 27 Jun 2024

an image
Ilustrasi karyawan sedang mengoperasikan alat berat untuk menambang batu bara di lokasi tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBK). (www.ptba.co.id)

Biaya tunai PTBA pada triwulan I 2024 turun 10% menjadi Rp867 ribu per ton

Bareksa.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi dalam rangka mempertahankan kinerja positif. Berbagai langkah telah dilakukan untuk membuat perusahaan semakin efektif. Pada Triwulan I 2024, realisasi rasio nisbah kupas (stripping ratio) terjaga pada tingkat 6,3x. Sebagai pembanding, rasio nisbah kupas pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 7,1x. Perusahaan juga memangkas jarak angkut tanah dan batu bara, salah satunya dengan penggunaan conveyor.

PTBA pun mengoptimalkan peran anak usaha yang bergerak di sektor jasa penambangan, yaitu PT Satria Bahana Sarana (SBS). Sepanjang Januari-Maret 2024, kontribusi PT SBS mencapai 1,5 juta ton atau 21% dari total produksi. Jumlah itu meningkat 29% secara tahunan. "Upaya-upaya efisiensi ini menciptakan ruang untuk peningkatan profitabilitas, serta membuat perusahaan semakin agile dalam menghadapi berbagai tantangan industri pertambangan batu bara ke depan," kata Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra dalam keterangannya (27/6).

Niko menambahkan, PTBA juga memiliki program Eco Mechanized Mining alias mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA, di antaranya 7 ekskavator listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 ton hybrid (diesel dan listrik), dan 6 pompa tambang berbasis listrik. Dari program Eco Mechanized Mining ini, perusahaan dapat menghemat menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel serta mereduksi emisi.

Investasi Saham di Sini

Selain itu, ada program E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar. Berkat upaya-upaya efisiensi ini, biaya tunai (cash cost) PTBA pada triwulan I 2024 turun 10% menjadi Rp867 ribu per ton. Untuk pembanding, biaya tunai pada triwulan I 2023 senilai Rp 965 ribu per ton.

"Perusahaan fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan, sesuai dengan visi perusahaan yaitu perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami optimistis dapat menjaga kinerja baik dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024," tutup Niko.

PTBA pada 2024 menargetkan produksi batu bara 41,3 juta ton. Sepanjang Januari-Maret 2024, total produksi batu bara PTBA mencapai 7,3 juta ton atau tumbuh 7% dibanding periode yang sama di tahun 2023. Sementara realisasi domestic market obligation (DMO) alias pasokan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri tercatat 5,9 juta ton, tumbuh 14% secara tahunan.

Beli Saham di Sini

(IQPlus/17842740/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.