Pefindo Tegaskan Peringkat idA untuk Merdeka Battery Materials (MBMA)

Martina Priyanti • 10 Jun 2024

an image
Pengolahan nikel di kawasan Taman Industri Morowali Indonesia. (Shutterstock)

Saham MBMA pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024) per pukul 13.50 WIB turun 20 poin atau -2,54% menjadi berada pada posisi Rp570

Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA untuk PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan Obligasi I yang diterbitkan. Dalam laman resminya tertanggal 7 Juni 2024, Pefindo menyebutkan bahwa prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.

Sumber: Pefindo

Pefindo menyebutkan bahwa peringkat mencerminkan kegiatan usaha MBMA yang terintegrasi secara vertikal, sinergi yang kuat dengan grup dan mitra strategis, serta cadangan dan sumber daya tambang
yang memadai. Namun, peringkat dibatasi oleh risiko pengembangan proyek-proyek baru dan paparan terhadap fluktuasi harga nikel.

Lebih lanjut Pefindo menyampaikan bahwa peringkat dapat dinaikkan apabila MBMA memperkuat diversifikasi bisnisnya, termasuk dengan menambah proyek-proyek hilir di bisnis rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik. Peringkat juga dapat dinaikkan jika MBMA sukses mengoperasikan proyek-proyek barunya tepat waktu dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diproyeksikan dengan meningkatkan indikator-indikator profitabilitas, yang akan secara berkelanjutan berdampak positif terhadap profil keuangan.

Namun, Pefindo menjelaskan bahwa peringkat dapat diturunkan jika MBMA mencatat pendapatan dan marjin laba yang lebih rendah dari yang telah diproyeksikan akibat tidak tercapainya target kinerja dari proyek-proyek baru tersebut, atau akibat dari penurunan harga nikel yang signifikan. Peringkat juga dapat diturunkan apabila MBMA menambah utang yang substansial untuk membiayai proyek-proyek baru tanpa diimbangi oleh pendapatan atau EBITDA yang lebih tinggi.

Adapun MBMA seperti disebut Pefindo adalah perusahaan induk dari beberapa entitas yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Konawe. Perusahaan memiliki tiga smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), satu konverter nickel matte, dan proyek Acid Iron Metal (AIM), serta tambang nikel. Perusahaan juga sedang dalam proses membangun pabrik High Pressure
Acid Leach (HPAL) di IMIP dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Per 31 Maret 2024, pemegang saham MBMA adalah PT Merdeka Energi Nusantara (50,04%), Garibaldi Thohir (6,33%), Huayong International (Hong Kong) Limited (7,55%), PT Alam Permai (5,43%), Winato Kartono (2,19%), dan publik (28,46%).

Sumber: Pefindo​​
Sementara itu saham MBMA pada perdagangan hari ini, Senin (10/6/2024) per pukul 13.50 WIB turun 20 poin atau -2,54% menjadi berada pada posisi Rp570.

Beli Saham di Sini

(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.