SMGR - Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk IKN

Abdul Malik • 03 Jun 2024

an image
Produk semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG). (Shutterstock)

Green cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih rendah dibandingkan semen konvensional

Bareksa.com - Sebagai Badan Usaha Otorita (BUO) yang berperan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Bina Karya (Persero) (Bina Karya) menyepakati kerja sama dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG dalam penyediaan solusi bahan bangunan untuk proyek pembangunan IKN. Penandatanganan kesepakatan kerja sama tentang penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal dan Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto di The East Tower, Jakarta, pada Kamis (30/05/2024).

Green cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC), namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya. Beberapa produk green cement SIG adalah semen hidraulis untuk proyek-proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen seperti paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk solusi beton cepat kering, semen PCC untuk infrastruktur umum dan soil stabilizer, slag cement untuk marine structure, highrise building dan bendungan, serta semen masonry untuk aplikasi non-struktural.

Green cement dari SIG sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38% per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC. Kesiapan SIG dalam menyediakan green cement diharapkan bisa menjawab kebutuhan solusi bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan. Tak hanya untuk pasokan green cement, kerja sama antara SIG dan Bina Karya ini juga mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya pendukung kegiatan bisnis di IKN dan daerah mitra yang dikelola oleh kedua belah pihak, serta potensi kerja sama lainnya.

Beli Saham di Sini

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar yaitu IKN yang menjadi simbol komitmen negara menuju net zero emission, dan komitmen Kementerian BUMN mendorong seluruh BUMN di sektornya masing-masing untuk melakukan carbon mapping dan carbon reduction yang terukur. "Ini menjadi salah satu katalis yang bisa menjadikan SIG sebagai penyedia bahan bangunan dalam kategori green karena menjalankan prinsip-prinsip ESG secara baik," tutur Kartika Wirjoatmodjo.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan pada 2024, Kementerian PUPR akan menjalankan realisasi lebih dari Rp157 triliun anggaran APBN. .Sebagaimana arahan pemerintah, gelombang pertama pembangunan IKN sudah dimulai sejak 2022, dengan magnitude pembangunan dalam periode 2022 - 2024 mencapai hampir Rp80 triliun. "Ini tentunya menjadi peluang bagi kita bersama untuk mengoptimalkan sumber-sumber daya untuk mewujudkan pembangunan IKN sesuai cita-cita bersama dan agenda pembangunan lain secara keseluruhan," tutur dia.

Sejak Desember 2022, SIG memasok bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN. Kerja sama dengan Bina Karya ditargetkan menjadi peluang pertumbuhan bisnis bagi SIG terutama di tengah kondisi industri yang mengalami oversupply, serta memperluas dampak dari nilai tambah diversifikasi produk dan solusi SIG untuk konstruksi yang berdaya tahan dan berorientasi pada lingkungan.

Investasi Saham di Sini

(IQPlus/15151377/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.