Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada Kamis setelah hari sebelumnya memerah. IHSG turun 1,49% atau berkurang 106,09 poin ditutup di 7,034.14 pada Kamis (30/5), atau di bawah level psikologis 7.100. IHSG tertekan aksi jual (sell off), seperti tren di bursa saham global dan Asia. Ini akibat melonjaknya imbal hasil Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) jelang rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada Jumat. Jika pengukur inflasi favorit The Federal Reserve itu turun, maka terbuka peluang pemangkasan suku bunga AS.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan UNVR, BMRI dan PGAS sebagai saham pilihan hari ini, Jumat (31/5).
Stock Pick | UNVR | BMRI | PGAS |
Last Price | Rp3.110 | Rp5.875 | Rp1.635 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | Rp3.100 | Rp5.875 | Rp1.620 |
Rp3.000 | Rp5.700 | Rp1.590 | |
Target Price (TP) 1 | Rp3.200 | Rp6.000 | Rp1.660 |
Target Price (TP) 2 | Rp3.270 | Rp6.125 | Rp1.680 |
Stop Loss | Rp2.850 | Rp5.600 | Rp1.550 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 30/5/2024
Sumber : investing.com
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 3,32% atau bertambah 100 poin menjadi Rp3.110 pada Kamis (30/5). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham UNVR di rentang harga Rp3.000 hingga Rp3.100, dengan target harga ambil untung di Rp3.200 dan Rp3.270, serta stop rugi di Rp2.850.
Menurut Tim Analis Bareksa, meskipun saham perusahaan produsen barang-barang konsumsi ini sempat turun signifikan pada 29 Mei, namun volumenya tidak terlalu besar. Justru pada 30 Mei, saham UNVR berbalik arah naik dengan volume lebih besar. Artinya buying power saham ini masih cukup tinggi dan dapat dijadikan kesempatan untuk melakukan trading buy.
Sumber : investing.com
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau menguat 1,29% atau bertambah 75 poin menjadi Rp5.875 pada Kamis (30/5/2024). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BMRI di kisaran harga Rp5.700 hingga Rp5.875, dengan target harga ambil untung di Rp6.000 dan Rp6.125, serta stop rugi di Rp5.600.
Menurut Tim Analis Bareksa, salah satu saham Big Banks pelat merah ini sedang tren menurun jangka menengah, namun sudah memasuki area jenuh jual. Secara teknikal, hal ini terlihat dari indikator Stoch RSI, yang sedang berusaha memasuki level akumulasi. Investor disarankan memanfaatkan momentum ini untuk tactical trading.
Sumber : investing.com
Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) meningkat 1,55% atau bertambah 25 poin menjadi Rp1.635 pada Kamis (30/5/2024). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham PGAS di rentang harga Rp1.590 hingga Rp1.620, dengan target harga ambil untung di Rp1.660 dan Rp1.680, serta stop rugi di Rp1.550.
Tim Analis Bareksa menilai, setelah saham anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang gas alam itu mengalami gap up signifikan sekitar 7,8%, namun kemudian PGAS masih melanjutkan tren kenaikan. Meski saat ini momentum berada di area jenuh beli, namun tren kenaikan diproyeksikan masih kuat ditandai dengan volume yang cenderung tinggi di atas rata-rata beberapa bulan sebelumnya. Investor disarankan hold saham PGAS hingga terdapat indikator reversal.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.