Usai Diakuisisi Bangkok Bank, PermataBank (BNLI) Perpanjang Waktu Pemenuhan Free Float

Abdul Malik • 29 May 2024

an image
Kantor PT Bank Permata Tbk (BNLI) di Gedung WTC II, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta. (Shutterstock)

OJK menyetujui permohonan perpanjangan pemenuhan free float Saham BNLI selambat-lambatnya pada 7 Oktober 2024

Bareksa.com - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau PermataBank menyatakan telah mendapatkan perpanjangan waktu pemenuhan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait batas minimum saham free float. 

Persetujuan diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-267/D.04/2022, yang dikeluarkan pada tanggal 15 Desember 2022 dan dilanjuti dengan persetujuan BEI berdasarkan surat bursa No. S-08999/BEI.PP1/10-2023, yang dikeluarkan pada tanggal 18 Oktober 2023.

PermataBank menyatakan telah melakukan audiensi dengan OJK dan BEI untuk menjelaskan bahwa setelah Bangkok Bank menjadi pengendali baru PermataBank, Bangkok Bank telah melaksanakan Mandatory Tender Offer (MTO) sehingga kepemilikan sahamnya menjadi 98,71%. 

Beli Saham di Sini

Selanjutnya, OJK menyetujui permohonan perpanjangan pemenuhan free float Saham PT Bank Permata Tbk Sebagai Akibat dari MTO untuk diselesaikan selambat-lambatnya pada 7 Oktober 2024 dan perpanjangan pemenuhan free float ini juga sudah disetujui oleh BEI.

“Kami mengapresiasi persetujuan OJK yang dilanjuti dengan persetujuan BEI untuk memberikan perpanjangan waktu batas pemenuhan ketentuan free float terhadap PermataBank sampai 7 Oktober 2024,” ujar Katharine Grace, Division Head of Corporate Secretary & Sustainability PermataBank dalam keterangannya (29/5). 

Menurut dia, pemegang saham pengendali PermataBank yakni Bangkok Bank, sedang mengupayakan pelaksanaan free float dapat diselesaikan pada tenggat waktu yang telah disetujui oleh regulator dengan tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku. “Saat ini kami bersama dengan Bangkok Bank akan tetap mengupayakan agar PermataBank kembali ke Papan Utama dalam bursa,” ujarnya. 

Hingga kuartal I 2024, PermataBank mencatatkan total aset Rp252,8 triliun dengan laba bersih Rp807,3 miliar atau tumbuh 6,8% secara tahunan (YOY) dan kredit tumbuh 13.6%. Sebelumnya BEI menyatakan akan memasukkan emiten yang tak memenuhi ketentuan free float ke dalam papan pemantauan khusus.  Risikonya perusahaan tersebut berpotensi untuk dihapuskan (delisting) pencatatan sahamnya di BEI.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.