Bareksa.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan kinerja keuangan mengesankan. Bank swasta terbesar Tanah Air itu melaporkan pendapatan melesat 12% secara tahunan dan naik 5% secara kuartal per kuartal (QoQ) di kurtal I 2024 menjadi Rp12,9 triliun. Kinerja ini sejalan prediksi PT Ciptadana Sekuritas Asia dan konsensus yang memperkirakan kenaikan 24% sepanjang 2024.
Menurut riset Ciptadana Sekuritas, emiten bernilai kapitalasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan margin bunga bersih (NIM) 6,5% pada kurtal I 2024, atau naik 10 basis poin dari kuartal sebelumnya. Kenaikan itu didukung biaya dana (CoF) BBCA yang lebih murah dengan kenaikan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) mencapai 73% di kuartal I 2024, atau lebih tinggi dari 71% di kuartal IV 2023. Hal ini mendorong pendapatan bunga bersih (NII) BBCA naik 3% secara kuartal per kurtal pada kuartal I 2024.
Bank milik Grup Djarum tersebut berhasil menekan biaya operasional 10% secara kuartal per kuartal di triwulan I 2024 karena faktor musiman, sehingga menghasilkan laba operasional pra-pencadangan (PPOP) naik dua digit 11%. Ini merupakan pertumbuhan PPOP BBCA terkuat dalam 4 tahun terakhir, sehingga menghasilkan pertumbuhan laba 5%, utamanya ditopang normalisasi biaya pencadangan. Secara tahunan, biaya provisi BBCA terus membaik atau turun 30% secara tahunan dengan biaya operasional hanya tumbuh 1%.
Menurut Ciptadana Sekuritas, kinerja kredit BBCA juga menggembirakan. Tercatat kredit BBCA naik 17% secara tahunan di kuartal I 2024, melesat dibandingkan kenaikan 14% di triwulan IV 2023. Secara triwulanan kredit BBCA melonjak 3,1%, merupakan pertumbuhan pinjaman kuartal I terkuat dalam 10 tahun terakhir, berlawanan dengan tren historis pertumbuhan negatif atau datar pada kuartal pertama.
BBCA mencatat penyaluran pinjaman korporasi melesat 22% secara tahunan dan naik 6% secara kuartal per kuartal, terutama didorong oleh pinjaman investasi (seperti pembiayaan smelter). Kredit kendaraan bermotor BBCA juga melonjak 22% YoY dan 6% QoQ. Kredit UKM tumbuh 14% YoY dan 2% QoQ, didukung oleh kenaikan tingkat pemanfaatan. Namun, pertumbuhan pinjaman hipotek melambat jadi 11% YoY dan tetap datar QoQ. Hipotek akan meningkat pada kuartal II 2024 seiring perkiraan hasil pameran, dengan pemesanan baru menunjukkan pertumbuhan 15%.
Meskipun mencatat kinerja melampaui target, namun manajemen BBCA secara konservatif tetap mempertahankan target pertumbuhan pinjaman 8-10% pada 2024 di tengah ketidakpastian global dan nilai tukar. Sementara pertumbuhan simpanan BBCA melambat disebabkan oleh penurunan bunga deposito 25-85 basis poin kuartal IV 2023 hingga kuartal I 2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) BBCA tetap stabil di 1,9%, menunjukkan minimnya kekhawatiran terhadap kualitas aset. Karena itu, Ciptadan Sekuritas mempertahankan prediksi biaya kredit (CoC) BBCA 0,45% pada 2024, lebih rendah dari rata-rata historis 0,7-0,8%.
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham BBCA. Sebab secara keseluruhan, kinerja kuartal I 2024 merupakan kinerja kuartalan yang kuat bagi BBCA, yang menonjol dari tren kuartal I yang lemah, maupun kinerja dua bulan pertama 2024 yang lemah dari bank-bank besar lainnya.
BBCA direkomendasi beli dengan target harga yang sedikit lebih tinggi yaitu Rp10.900 per saham, dari sebelumnya Rp10.300 per saham. Ciptadana juga memprediksi kinerja BBCA di 2026 yang menyiratkan prediksi rasio nilai buku terhadap harga saham BBCA di 5,1x dan 4,7x pada 2024 dan 2025.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.