Bareksa.com - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dalam laporan kegiatan eksplorasi per 31 Maret 2024 menyampaikan perkembangan berikut biaya yang dikeluarkan dalam rangka eksplorasi yang dilakukan. ARCI sendiri merupakan perusahaan yang memiliki 100% kepemilikan di Tambang Emas Toka Tindung, suatu tambang pure-play emas (pureplay gold producer) yang terletak kurang lebih 35 km arah timur laut dari ibukota daerah, Manado, di Sulawesi Utara, Indonesia, melalui Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Dalam laporannya, dijelaskan bahwa Tambang Emas Toka Tindung terdiri dari 2 Kontrak Karya jangka panjang yang meliputi wilayah total seluas 39.817 hektar yang terbentang di dalam dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kontrak KaryaKontrak Karya tersebut berlaku sampai dengan tahun 2041 dan dipegang oleh MSM dan TTN.
Lebih lanjut disampaikan bahwa sesuai dengan Perubahan Undang-Undang Pertambangan, MSM dan TTN mendapatkan jaminan perpanjangan Kontrak Karya 2 kali lagi dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), masing-masing perpanjangan untuk jangka waktu maksimum selama 10 tahun. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan Perseroan melalui entitas anak yaitu MSM dan TTN untuk periode Januari 2024 hingga Maret 2024 difokuskan pada pemetaan semi detail hingga detail di area Brownfield Proyek Koridor Barat. Pengeboran Eksplorasi, Pengeboran Resource Definition dan Kegiatan Pengeboran Sterilisasi di Proyek Koridor Barat serta Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dan Geofisika CSAMT di Proyek Koridor Timur.
Biaya Kegiatan Eksplorasi
Dalam laporannya, ARCI menyampaikan sebagai berikut rincian biaya kegiatan eksplorasi untuk periode Januari 2024 sampai dengan Desember 2024:
~ Biaya kegiatan Eksplorasi untuk periode Januari 2024 adalah sebesar US$796.944 atau setara dengan sekitar Rp12,6 milliar.
~ Biaya kegiatan Eksplorasi untuk periode Februari 2024 adalah sebesar US$759.044 atau setara dengan sekitar Rp11,9 milliar.
~ Biaya kegiatan Eksplorasi untuk periode Maret 2024 adalah sebesar US$802.869 atau setara dengan sekitar Rp12,7 milliar.
"Sehingga total biaya kegiatan Eksplorasi untuk periode Januari 2024 sampai dengan Maret 2024, adalah sebesar US$2.358.857 atau setara dengan sekitar Rp37,2 milliar," sebut ARCI dalam laporannya.
Sedangkan perincian kegiatan pengeboran yang dilakukan selama periode Januari 2024
sampai Maret 2024 adalah sebagai berikut:
~ Pada periode Januari 2024, ARCI melakukan pengeboran inti sekitar 28 titik bor
dengan total kedalaman sekitar 6.066,8 meter.
~ Pada periode Februari 2024, ARCI melakukan pengeboran inti sekitar 31 titik bor
dengan total kedalaman sekitar 5.521,4 meter.
~ Pada periode Maret 2024, ARCI melakukan pengeboran inti sekitar 46 titik bor dengan
total kedalaman sekitar 6.444,3 meter.
Sehingga total kegiatan pengeboran yang dilakukan untuk periode Januari 2024 hingga Maret 2024 adalah 105 titik bor inti dengan total kedalaman 18.032,5 meter. Kegiatan pengeboran Sumber Daya Emas dan Eksplorasi yang dilakukan menggunakan metode pengeboran Diamond Drilling (DD) dan Reverse Circulation (RC) yang diselesaikan melalui perjanjian/kontrak dengan PT Maxidrill Indonesia. Detail jumlah pengeboran dan meter pengeboran untuk masing-masing metode pengeboran.
Kinerja
Sementara itu seperti dilansir Kontan, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$249,63 juta, naik 13,28% secara tahunan atau Year on Year (YoY) US$216,47 juta. Rinciannya, segmen pertambangan emas berkontribusi US$177,24 juta, turun 13,48% YoY. Kemudian perdagangan dan pengolahan emas melesat 78,80% YoY menjadi US$72,38 juta. Disebutkan ARCI juga memperoleh pendapatan operasi lainnya sebesar US$5,14 juta selama 2023, melonjak 77,47% secara tahunan dari US$1,15 juta sepanjang 2022.
Sementara itu laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ARCI sebesar US$14,56 juta, naik 0,13% secara tahunan dari US$ 14,55 juta. Di sisi lain Kontan menyebutkan total aset ARCI mencapai US$803,58 juta per 31 Desember 2023 atau meningkat 10,67% YoY. Kemudian total liabilitas ARCI juga melonjak 13,10% secara tahunan menjadi US$ 540,95 juta per 31 Desember 2023.
Adapun saham ARCI pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (16/4/2024) per pukul 16.13 WIB tercatat naik 8 poin atau 2,25% menjadi Rp364.
Beli Saham, Klik di Sini
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.