Bareksa.com - PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA), perusahaan penyedia layanan datacenter dan teleport facility di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama AREA31, resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham AREA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 1 April 2024 dan menjadi emiten ke-20 yang listing sepanjang 2024.
Direktur Utama AREA, Michael Alifen menyampaikan nilai pemesanan yang masuk selama masa penawaran Rp1,1 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan target IPO yang ditetapkan hanya Rp66,81 miliar. "Melalui penawaran umum saham AREA, terlihat antusiasme publik. Alhasil, terjadi kelebihan permintaan sebanyak 17,5 kali," jelas Michael, Senin (1/4/2024).
Dalam IPO ini, Perseroan melepas maksimal 20,08% sahamnya ke publik atau sebanyak 510 juta saham baru dengan harga Rp131 per lembar saham. Pada aksi korporasi ini Perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. "Melalui IPO ini, kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang datacenter di Indonesia yang berkembang semakin agresif. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi salah satu leading company industri ini di dalam negeri," kata Michael Alifen.
Michael menyebutkan bahwa IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan pasalnya saat ini internet telah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern, peningkatan penetrasi internet berdampak pada pertumbuhan inovasi masyarakat dengan munculnya barang dan jasa baru yang meningkatkan daya saing ekonomi. Salah satu tren yakni meningkatnya jumlah start up company, menurut data Start Up Ranking, jumlah start up di Indonesia per 14 Juni 2023 mencapai 2.482 perusahaan dan menempatkan Indonesia berada di peringkat ke enam dunia.
"Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023 atau menyentuh angka 79,5%, kami perkirakan tingkat penetrasi internet di Indonesia akan terus bertumbuh searah dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi digital. Seiring dengan peningkatan tren pengguna TIK tersebut maka dibutuhkan peran infrastruktur penunjang seperti datacenter, hal ini menjadi peluang bagi Perseroan untuk bertumbuh," paparnya.
Datacenter sendiri, menurut Michael, merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan server komputer, informasi dan data bisnis dari perusahaan yang terhubung dengan jaringan internet. Michael menyebut dana dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sekitar 64,17% untuk belanja modal dan sekitar 35,83% untuk modal kerja. Dia menambahkan Perseroan saat ini telah tersertifikasi Rated 3 Facility dengan standar ANSI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanikal.
"Kami telah memiliki rekam jejak yang baik sebagai Perusahaan Datacenter. Saat ini, Perseroan memiliki tiga Datacenter Facility di tiga lokasi berbeda yakni AREA31 Cimanggis, AREA31 Gedung Cyber 1, dan AREA31 Gedung TIFA I dan II dengan total kapabilitas pasokan listrik mencapai 25 MW," ujar Michael.
Adapun sejumlah kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini adalah jasa penyewaan Rack Colocation, Secured Cage, Data Hall, Teleport Facility dan Office Space. Sementara itu, secara kinerja menurut Laporan Keuangan yang berakhir September 2023 lalu Perseroan membukukan pendapatan Rp30,93 miliar atau naik 47,94% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tak hanya itu, Perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp1,85 miliar. Laba itu naik 12,54% dibandingkan laba September 2023 yang tercatat sebesar Rp1,64 miliar. Dari sisi aset Perseroan per 30 September 2023 tercatat sebesar Rp221,08 miliar, naik dari Rp167,63 miliar pada akhir 2022.
Adapun harga saham AREA pada perdagangan, Senin(1/4/2024) per pukul 11.14 WIB, berada pada posisi Rp135 per saham, naik 3,05%.
Beli Saham di Sini
(IQPlus/09131287/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan