Bareksa.com - Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Reserve Jerome Powell pada Rabu (20/3) menegaskan bank sentral tetap berada di jalur untuk tiga kali penurunan suku bunga acuan tahun ini dan menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang solid akan terus berlanjut. Sebab, angka inflasi tinggi yang dirilis baru-baru ini tidak mengubah "kisah" yang perlahan-lahan mengurangi tekanan harga di AS yang perlahan-lahan berkurang.
Dalam rapat dewan gubernur (FOMC) Maret 2024 pada Selasa-Rabu waktu setempat, The Fed kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,5%. Mereka jug merilis proyeksi ekonomi triwulanan baru yang menunjukkan para pejabat kini memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,1% tahun ini, di atas potensi jangka panjang perekonomian AS dan peningkatan substansial dari pertumbuhan 1,4% yang diperkirakan sebelumnya di bulan Desember.
Pada saat yang sama, tingkat pengangguran diperkirakan hanya akan mencapai 4% pada akhir 2024, hampir tidak berubah dari tingkat saat ini 3,9%, sementara ukuran utama inflasi diperkirakan akan terus menurun, meskipun dengan laju yang lebih lambat yakni pada akhir tahun 2,6%.
Dalam konteks penurunan suku bunga, The Fed masih memperkirakan apa yang disebut soft landing dari lonjakan inflasi pascapandemi ke level tertinggi dalam 40 tahun, meskipun Powell mengatakan data terbaru membuat para pejabat tetap berhati-hati. untuk memastikan tekanan harga terus mereda. Powell mengatakan waktu penurunan suku bunga acuan masih bergantung pada kesepakatana para pejabat The Fed, dengan indikasi bahwa inflasi akan terus menurun menuju target The Fed 2%, bahkan ketika perekonomian terus melampaui ekspektasi.
Laporan inflasi pada awal tahun menunjukkan tekanan harga tetap meningkat. "Namun belum benar-benar mengubah keadaan secara keseluruhan, yaitu bahwa inflasi bergerak turun secara bertahap dan terkadang tidak menentu menjadi 2%," kata Powell dalam konferensi pers.
Meskipun waktu pemangkasan suku bunga The Fed masih belum diketahui, dari sebelumnya diperkirakan pada Maret atau Juni 2024, namun The Fed melihat peluang suku bunga dipangkas jadi 4,6% pada tahun depan. Keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan pada Maret, namun mempertegas kembali rencana pemangkasan di 2024, mengakibatkan imbal hasil Obligasi Negara AS 2 tahun melemah 7,5 basis poin menjadi 4,62%.
(IQPlus/08025571/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.