Emang Bisa Hidup Andalkan dari Dividen Saham?

Martina Priyanti • 21 Mar 2024

an image
Ilustrasi seorang investor saham yang merasa senang akan mendapatkan dividen. (Shuttertock)

Tidak sedikit para investor mengkombinasikan antara keuntungan dari kenaikan harga di jangka panjang dan hasil pembagian dividen

Bareksa.com - Pasar saham tidak hanya memberikan tingkat imbal hasil yang menarik melalui perdagangan dalam jangka pendek, tapi melalui apa yang diinvestasikan dalam jangka panjang. Makanya, tidak sedikit juga para investor mengkombinasikan antara keuntungan dari kenaikan harga di jangka panjang dan hasil pembagian dividen.

Tapi, pembagian dividen juga bisa menjadi pedang bermata dua bagi investor yang tidak melihat jeli kenapa perusahaan tersebut membagikan dividen dalam jumlah yang besar dan tidak stabil. "Kita ambil salah satu kasus dari pembagian dividen dari emiten MPMX yang sempat membagikan dividen tunai dengan yield mencapai 34% dari harga saham waktu itu dan angka tersebut mencapai 56,4% dari total laba bersih yang dimiliki perusahaan pada waktu itu," kata Ariyanto Dipo Sucahyo, Analis Bareksa.

Lebih lanjut Ariyanto menjelaskan hal tersebut dilakukan perusahaan (MPMX) setelah melepas bisnis distribusi Nissan dan Datsun di Indonesia. Dengan tingginya yield dari harga saham membuat harga saham terus turun jauh di bawah yield yang ada, sehingga membuat kerugian cukup signifikan bagi investor yang hanya mengincar dividen pada saham tersebut.

Memang, pada tahun-tahun berikutnya perusahaan kembali memberikan dividen yang cukup tinggi dengan yield rata-rata di atas 10% dari tahun 2020-2023 kemarin dengan meningkatkan dividen payout ratio dari perusahaan.

​Ariyanto mengatakan ada tips bagi investor juga yang ingin menabung hingga hari tua dan mendapatkan gaji rutin dari dividen, yaitu dengan memperhatikan IDX High Dividend 20 atau Indeks IDX HIDIV20. "Indeks tersebut merupakan berisi 20 saham yang membagikan dividen terbesar di pasar saham Indonesia," kata Ariyanto. Pembagian dividen yang konsisten juga bisa menjadi kunci pemilihan saham-saham

Dengan mengacu kepada isi indeks tersebut, ia melanjutkan, bahwa investor dapat dengan tenang menabung saham dan mendapatkan manfaat dividen kedepannya. "Sebagai contoh besaran Upah Minimum Reguler/UMR Jakarta yang berada pada level Rp5 juta per bulan, bisa didapatkan dengan berinvestasi pada saham BMRI dengan nilai Rp12,5 miliar dengan rata-rata dividend yield sebesar 4%," lanjutnya. Selain itu pilih lah saham yang memiliki pertumbuhan industri yang baik sehingga memberikan dividen yang konstan bagi para pemegang sahamnya.

Ticker

Data Historis Yield per Tahun Fiskal


2022

2021

2020

PTBA

29.57%

14.87%

3.04%

ITMG

25.80%

14.77%

8.65%

UNTR

22.54%

4.19%

6.53%

ADRO

20%

9.39%

5.30%

ASII

9.70%

3.16%

4.93%

BJBR

7.58%

6.54%

0%

BJTM

7.37%

6.35%

5.99%

BBRI

5.88%

3.81%

2.30%

BMRI

4.86%

4.55%

3.33%

BBNI

4.18%

1.81%

0.76%

TLKM

4.04%

3.53%

3.60%

ANTM

3.96%

1.55%

0.72%

INDF

3.45%

4.03%

4.29%

BBCA

2.36%

1.82%

1.70%

Rata-Rata

10.81%

5.74%

3.65%


Dividen Adalah

Adapun dividen adalah pembagian keuntungan atau laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, setelah dibahas dan disetujui Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS. Terdapat dua jenis pembagian dividen dalam investasi saham yakni dividen tunai berupa keuntungan yang dibagikan kepada investor saham berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap sahamnya. Kemudian, dividen saham berupa keuntungan yang dibagikan pemegang saham kepada investor sahamnya dalam bentuk saham.


Beli Saham, Klik di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.