Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,02% di level 7.285,32 pada Selasa (27/2/2024) ditopang penguatan saham sektor teknologi, transportasi dan logistik, serta energi. Saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa untuk trading hari ini (28/2) yakni ASSA, AKRA dan BBNI.
Stock Pick | ASSA | AKRA | BBNI |
Last price | Rp740 | Rp1.655 | Rp6.000 |
Recommendation | Buy | Trading buy | Buy on weakness |
Entry range | Rp745 | Rp1.655 | Rp6.000 |
Rp715 | Rp1.630 | Rp5.825 | |
Target price (TP) 1 | Rp770 | Rp1.680 | Rp6.125 |
Target price (TP) 2 | Rp795 | Rp1.700 | Rp6.225 |
Stop loss | Rp685 | Rp1.600 | Rp5.700 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 27/2/2024
Harga saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) naik 2,07% atau bertambah 15 poin menjadi Rp740 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham ASSA di rentang harga Rp715 dan Rp745, dengan target harga ambil untung di Rp770 dan Rp795, serta stop rugi di Rp685.
Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meningkat 2,16% atau bertambah 35 poin menjadi Rp1.655 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AKRA di kisaran Rp1.630 dan Rp1.655, dengan target harga ambil untung di Rp1.680 dan Rp1.700, serta stop rugi di Rp1.600.
Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 1,69% atau bertambah 100 poin menjadi Rp6.000 pada Selasa (27/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BoW) di rentang harga Rp5.825 dan Rp6.000, dengan target harga ambil untung di Rp6.125 dan Rp6.225, serta stop rugi di Rp5.700.
Sentimen yang membayangi IHSG:
1. Rilis data inflasi Februari 2024 pada Jumat (1/3/2024) yang diprediksi naik akibat lonjakan harga pangan
2. Potensi twin deficit (defisit kembar) RI akibat defisit transaksi berjalan US$1,6 miliar dan defisit APBN Rp347,6 triliun di 2023 atau 1,65% dari produk domestik bruto (PDB)
3. Rilis data PDB Amerika Serikat (AS) kuartal IV 2023 pada Rabu (28/2) waktu setempat yang diprediksi turun jadi 3,3%, dari sebelumnya 4,9%.
PNBS
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp244,69 miliar hingga akhir periode 31 Desember 2023, turun dari laba bersih Rp250,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib mencapai Rp1,12 triliun, sementara laba usaha tercatat sebesar Rp237,94 miliar, mengalami penurunan dari laba usaha sebesar Rp253,84 miliar.
ASII
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi perusahaan sebesar Rp34 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp28,9 triliun. Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun.
Sementara itu, ASII berencana membagikan dividen final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp421 per saham, lebih rendah dibandingkan dividen tahun buku 2022 yang sebesar Rp552 per saham.
BNII
Pada akhir 2023, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali mencapai Rp1,74 triliun, naik 18,5% secara tahunan. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan 3,7% dalam pendapatan bunga bersih, didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi dan komposisi aset yang lebih baik. Margin bunga bersih juga meningkat menjadi 5%, meskipun biaya simpanan meningkat akibat kenaikan suku bunga BI sepanjang tahun.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.