Bareksa.com - PT Terang Dunia Internusa Tbk dengan kode saham UNTD, mulai hari ini 1 Februari hingga 5 Februari 2024, melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2024. Sebelumnya, perusahaan yang bergerak di bidang industri sepeda dan sepeda motor listrik ini melakukan masa penawaran awal atau bookbuilding 11-22 Januari 2024.
Manajemen UNTD menetapkan harga penawaran saham perdana (IPO) di level Rp240 per lembar, dari harga kisaran sebelumnya Rp170-240 per lembar. Adapun jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1,66 miliar lembar, dengan nilai penawaran umum menjadi sebesar Rp400 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek PT Mirae Asset Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas. Disebutkan bahwa seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja untuk melakukan pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.
Kinerja UNTD
Lebih lanjut seperti dilansir Kontan, Terang Dunia Internusa atau UNTD, merupakan produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor. United Bike & United E-Motor mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 93,5% year on year (YOY) mencapai angka Rp479 miliar dan laba bersih yang tumbuh sebesar 114% YOY, menjadi Rp46 miliar dalam tujuh bulan pertama 2023.
Terang Dunia Internusa berkomitmen mendorong pencapaian target Indonesia untuk menuju net zero emission tahun 2060 melalui perluasan penggunaan motor listrik. "Saya rasa motor listrik ini salah satu pilihan untuk mengurangi polusi," jelas Direktur Terang Dunia Internusa, Andrew Mulyadi dalam keterangannya yang dilansir Kontan, Selasa (30/1/2024).
UNTD menargetkan produksi motor listrik sebanyak 60.000 unit pada 2024. Andrew Mulyadi mengatakan UNTD terus berupaya untuk meningkatkan penjualan motor listrik di tahun ini. Hal ini didasari oleh penjualan motor listrik yang masih minim karena permintaan yang masih rendah.
Lebih lanjut dia menyampaikan insentif pemerintah serta kemudahan dalam pembiayaan, pertumbuhan penjualan sepeda motor listrik akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang. Pemerintah memberikan insentif berupa Rp7 juta, untuk setiap pembelian motor listrik baru dengan ketentuan 1 NIK KTP untuk 1 unit motor listrik.
(IQPlus/03126975/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.