Bareksa.com - Sejak kemarin (31/1), saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) heboh diperbincangkan pelaku pasar. Sebab, saham perusahaan yang bergerak di industri pengemasan yang masuk dalam daftar penghuni kelompok saham unggulan (indeks LQ45) itu sempat melesat 17,7% ke Rp332 pada sesi I perdagangan Rabu (31/1/2024). Namun kemudian saham PTMP dibanting menyentuh auto rejection bawah (ARB) merosot 24,82% jadi Rp212 pada pukul 14.00 WIB.
Pelaku pasar menilai kapitalisasi pasar saham emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2023 itu terlalu mini untuk jadi penghuni indeks LQ45. Pada sesi I perdagangan Rabu, market cap saham PTMP senilai Rp995 miliar. Namun di pentupan sesi II (31/1/2024), market cap PTMP merosot jadi Rp672 miliar. Pekan lalu (25/1) market cap saham PTMP Rp723 miliar. Pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (1/2), saham PTMP di level Rp240 atau melonjak 13,21% dari penutupan Rabu.
Saham PTMP baru-baru ini diumumkan masuk daftar penghuni indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 45 saham dengan kapitalisasi pasar relatif besar, likuiditas tinggi, dan fundamental yang baik.
Valuasi Saham PTMP
Valuasi PTMP | Nilai |
Market Cap per 31/1/2024 | Rp672 miliar |
Laba bersih per September 2023 | Rp5,7 miliar |
Laba disetahunkan di 2023 | Rp7,6 miliar |
Price earning ratio (PER) | 88,4 kali |
Ekuitas per September 2023 | Rp168 miliar |
Price to book value (PBV) | 4 kali |
Laba bersih per September 2022 | Rp8,6 miliar |
Laba sept 2023 dibanding Sept 2022 | -33,7% |
Penjualan per September 2023 | Rp104,6 miliar |
Penjualan per September 2022 | Rp101,7 miliar |
Pertumbuhan | 2,7% |
Return on equity (ROE) | 4,5% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, PTMP membukukan laba bersih per September 2023 senilai Rp5,7 miliar, atau merosot 33,7% dibandingkan September 2022 yang senilai Rp8,6 miliar. Penjualan perseroan pada September 2023 naik 2,7% menjadi Rp104,6 miliar dibandingkan September 2022 yang senilai Rp101,7 miliar.
Dengan market cap Rp672 miliar (per 31/1/2024), maka rasio harga saham terhadap laba bersih (PER) saham PTMP sebanyak 88,4 kali, dengan nilai ekuitas Rp168 miliar per September 2023. Dengan catatan itu, maka rasio price to book value (PBV) saham PTMP sebanyak 4 kali dengan return on equity (ROE) 4,5%. Adapun PER sektor barang industri 8 kali dengan PBV 1 kali. Dengan pertimbangan itu, maka saham PTMP tergolong mahal, karena saat ini rasio PE Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun hanya 12 kali.
PER adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih. Laba bersih dalam hal ini adalah laba bersih per saham. PER yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba bersih yang tinggi dari perusahaan.
Adapun PBV adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to book value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan adalah murah karena masih lebih rendah dari nilai buku. Tingginya rendahnya price to book value ratio ditentukan dengan membandingkannya dengan price to book value ratio saham lain atau price to book value sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan.
Menyusul spekulasi atas saham PTMP tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sedang mempertimbangkan untuk mengubah prosedur penyaringan dalam rebalancing indeks utama. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan telah menampung banyak masukan dari para pelaku pasar, dan BEI terbuka untuk review manual terkait prosedur penyaringan LQ45.
Dia menambahkan BEI juga terbuka untuk melakukan evaluasi mayor indeks lebih sering lagi. Adapun saat ini, evaluasi mayor dilakukan BEI selama 6 bulan sekali.
Dalam keterangannya (31/1), Presiden Direktur PTMP Ardi Kusuma menyatakan komitmennya untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham dengan mengumumkan rencana pembagian dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun ini.
Direktur Pengembangan Bisnis PTMP Cindy Kusuma mengatakan, perseroan menargetkan pendapatan naik 25-30% tahun ini. Sepanjang 2023, dia menyatakan pendapatan perseroan naik 12,5% jadi Rp153 miliar dan laba bersih naik 20% jadi Rp12 miliar (unaudited).
(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.