Bareksa.com - Prajogo Pangestu selaku Komisaris utama dan pemegang saham pengendali Barito Pacific Tbk. (BRPT) menambah porsi kepemilikan sahamnya, pada tanggal 23 Oktober 2023.
David Kosasih, Direktur dan Corporate Secretary BRPT dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, (2/11/2023) menuturkan bahwa Prajogo Pangestu telah membeli sebanyak 2,6 juta lembar saham BRPT pada harga Rp980 hingga Rp1.010 per saham.
Lebih lanjut seperti dilansir IDX Channel, rinciannya pembelian saham yang dilakukan Prajogo adalah sebanyak 144.900 saham dibeli pada harga Rp980 per saham. Kemudian sebanyak 1.342.900 saham di harga Rp985, lalu 513.200 saham pada harga Rp990 per saham, serta 600.000 saham di harga Rp1.010 per saham. Adapun dana yang dikeluarkan Prajogo dari aksi borong saham kali ini tersebut sebesar Rp2,58 miliar.
Sebagai informasi, Prajogo Pangestu juga pernah membeli sebanyak 5.500.000 lembar saham BRPT di harga Rp995-Rp1.045 per saham pada tanggal 19 Oktober dan 25 Oktober 2023
"Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung," tutur David Kosasih, Direktur dan Corporate Secretary BRPT.
Pasca pembelian, dengan demikian kepemilikan saham Prajogo Pangestu di BRPT bertambah menjadi 66,736 miliar lembar saham. Kepemilikan jumlah saham tersebut, setara dengan 71,187% dibandingkan sebelumnya sebanyak 66,733 miliar lembar saham setara dengan 71,184%.
Kinerja BRPT
Sementara itu dari sisi kinerja, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) meraih laba bersih US$97 juta dolar per kuartal III 2023 atau naik 149% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$39 juta. Direktur Utama Barito Pacific, Agus Pangestu dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, (1/11/2023) mengatakan pemulihan operasional di segmen petrokimia dan geothermal yang stabil memungkinkan pertumbuhan EBITDA perseroan naik 23% menjadi US$424 juta dolar AS pada kuartal III 2023, dari sebelumnya US$344 juta per kuartal III 2022.
Margin EBITDA (earning before interest tax, depreciation, and amortization/pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi) yang dihasilkan lebih tinggi 20,1% dibandingkan 14,5% pada kuartal III 2022. Selain pemulihan operasional, perusahaan juga mempertahankan profil likuiditas yang kuat di kuartal III 2023, dengan rasio utang terhadap modal yang 53,2%.
Adapun total aset perseroan mencapai US$9,47 miliar per kuartal III 2023, naik tipis 2,4% dari posisi US$9,248 miliar per kuartal III 2022. Total aset terdiri dari posisi liabilitas US$5,685 miliar dan total ekuitas mencapai US$3,789 miliar. Pada peta ekspansi strategis BRPT, anak usaha perusahaan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) lewat PT Chandra Asri Alkali menandatangani surat pernyataan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium untuk mendukung pengembangan industri hulu aluminium, sekaligus mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik domestik yang berkelanjutan.
(IQPlus/30631495/Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.