Bareksa.com - Perusahaan yang bergerak di bidang industri keramik dan porselen, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menyampaikan telah menyiapkan dana sebanyak - banyaknya Rp150 miliar untuk pembelian kembali saham perseroan atau biasa disebut dengan buyback saham. Corporate Secretary ARNA, Rudy Sujanto menuturkan, pelaksanaan buyback saham akan diselesaikan dalam waktu 18 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah menyetujui rencana pembelian kembali saham, terhitung mulai tanggal 19 Oktober 2023 hingga 18 April 2025.
"Biaya yang akan dikeluarkan perseroan untuk melancarkan aksi korporasi tersebut adalah biaya pembayaran fee atas perantara perdagangan efek yang mana besarnya adalah masimum 0,25% dari setiap transaksi beli," kata Rudy dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip, Senin (11/9).
Rudy menambahkan, buyback saham dilakukan untuk menjaga kewajaran harga saham perseroan dengan memperhatikan historical price earnings ratio (PER) 10 tahun terakhir. "Menurut Kami, nilai wajar saham ARNA adalah minimal 15 kali earning per share (EPS)," katanya. Rudy menegaskan, perseroan memperkirakan tidak ada dampak menurunnya pendapatan akibat dari pelaksanaan pembelian kembali saham. Sedangkan dampak pembelian kembali saham atas biaya pembiayaan perseroan sangat kecil.
(IQPlus/25355023/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.